Menag: Penurunan Biaya Haji Sesuai Harapan Presiden Prabowo
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai harapan dari Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, disetujui biaya haji yang wajib dibayarkan jamaah Rp55.431.750.
"Penurunan BPIH ini merupakan harapan Presiden Prabowo Subianto yang mengobsesikan agar calon jamaah haji diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dengan biaya lebih murah, ketika itu dimungkinan,” ujar Menag dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Diketahui, pemerintah dan DPR telah menyepakati BIPIH 1446 H/2025 M dengan rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67. Rerata BPIH tahun ini turun dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Penurunan BPIH berdampak pada turunnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jemaah dan Nilai Manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jamaah. Bipih yang dibayar jamaah, rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62 dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38 atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat.
“Alhamdulilah (harapan itu) pada kesempatan kali ini terwujud,” kata Menag.
Selain penurunan Bipih, lanjut Menag, BPKH juga mendapat kesempatan yang baik karena nilai manfaat yang bisa diberikan kepada calon jamaah haji tidak sebesar tahun lalu. Artinya, ada penghematan.
Total nilai manfaat yang disepakati untuk digunakan pada penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M sebesar Rp6.831.820.756.658,34. Angka ini lebih kecil sebesar Rp1.368.219.881.908,86 jika dibandingkan dengan nilai manfaat yang digunakan pada operasional haji 2024, sebesar Rp8.200.040.638.567,20.
“Atas nama pemerintah, kami bersama Ketua BP Haji (Badan Penyelenggara Haji) menyampaikan terima kasih setinggi tingginya. Harapan kita menjadi harapan masyarakat juga. Kami memohon kepada Allah, perjuangan ini bisa diterima baik oleh semua pihak, termasuk masyarakat kita yang akan berhaji,” ujar Menag.
Menag yakin penurunan biaya haji ini akan disambut baik oleh masyarakat. Namun, Menag juga berharap masyarakat tidak hanya tersenyum pada Januari 2024, saat mendengar biaya haji tahun ini turun. Lebih dari itu, kata Menag, pemerintah akan terus berupaya agar jemaah juga tersenyum pada saat penyelenggaraan haji di Juni mendatang.
“Kita ingin bukan hanya tersenyum di Januari tapi juga tersenyum di bulan Juni pada saat penyelenggaraan ibadah haji tidak ada kekurangan berarti yang dialami jemaah,” harap Menag.