Katering di Kota Batu Jadi Korban Penipuan Makan Bergizi Gratis, Pengusaha Rugi Jutaan Rupiah
KOTA BATU - Satu katering di Kota Batu menjadi korban penipuan mengatasnamakan program makan bergizi gratis (MBG). Katering itu diminta oleh seorang oknum yang mengatasnamakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dar? Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu untuk menyuplai kebutuhan makan siang gratis.
Salah satu korban, Mardiansyah mengatakan, dirinya menerima pesanan makanan sejumlah 85 pack dengan total harga Rp 3,4 juta pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 20.30 WIB. Setiap kemasan makanan seharga Rp 45.000 dengan menu fuyunghai, rendang daging, nasi, kubis, brokoli, bakmi dan pisang.
Tak hanya itu, pesanan fiktif tersebut juga memesan souvenir dengan total harga Rp 20 juga. Namun, suvenir tersebut belum diproses.
"Sudah jadi semua mas (makanan), itu kisaran 80 persen mas jadinya. Satu packing-nya Rp 45.000 mas, dan itu juga sudah pesen jajan di orang lain mas, sejumlah 85 pack dengan harga Rp 20.000 (setiap pack)," kata Mardiyansyah, dikonfirmasi Selasa (14/1/2025).
Dia juga sudah meminta uang muka atau down payment (DP) kepada pemesan, tetapi tidak diberi. Mardiansyah, juga sudah sempat berkomunikasi dengan pemesan melalui video call. Hal itu yang membuatnya percaya bahwa pesanan yang ada tidak fiktif.
"Yang pesan atas nama Fajar ngakunya, dari Diskominfo, ternyata ke kantor Diskominfo enggak ada atas nama Fajar, terus dilihat dari tanda tangannya (surat SPK) juga sudah palsu," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Onny Ardianto membenarkan namanya dicatut oleh oknum terduga penipuan untuk memesan makanan kepada ketiga katering di Kota Batu. Ketiganya sempat dihubungi oleh nomor yang sama mengatasnamakan Fajar, sebagai pegawai dar? Diskominfo Kota Batu.
"Jadi kemarin itu ada yang WA ke tiga katering itu, katering itu berkomunikasi secara langsung sama saya, ada pemesanan atas nama Fajar, (mengaku pegawai Diskominfo), diminta untuk memproses pemesanan (makanan)," ucap Onny Ardianto, saat dikonfirmasi pada Selasa sore (14/1/2025).
Kemudian dar? tiga katering yang dihubungj terduga pelaku penipuan itu, dua katering menginformasi ke dirinya, satu katering menghubungi melalui telepon dan satu katering bernama Mardiyan Katering, datang ke kantor. Saat dicek surat pemesanan yang mengatasnamakan Diskominfo Kota Batu, diketahui Nomor Induk Kepegawaian (NIK) dan tandatangan yang di surat berbeda dengan dirinya.
Beruntung, meskipun satu katering itu sudah memasak makanan tapi hal itu belum dikemas, dan terlebih dahulu dicek ke kantor Diskominfo. Dar? sanalah akhirnya diketahui bahwa itu merupakan modus penipuan berkedok pemesanan makanan.
"Tapi ada satu katering ini yang tidak sempat konfirmasi, yang akhirnya memproses (masakannya). Jadi dar? tiga katering yang dihubungi, dua katering konfirmasi ke kami, satu ini akhirnya memproses masakannya, sudah dikemas," terangnya.
Akibatnya satu katering itu disebut Onny mengalami kerugian hingga Rp 3 juta. Ia meminta mengimbau dan menyosialisasikan ke masyarakat, utamanya pelaku usaha katering agar lebih waspada. Sebab pengadaan makan bergizi gratis sudah diatur melalui sistem e-katalog dan sistem LPSE, atau tidak melalui pemesanan komunikasi WhatsApp.
Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah Dinas Hakim PN dan Eks Kantor Samsat Kuala Tungkal Tanjab Barat
"Kami himbau kepada pelaku usaha, agar lebih berhati-hati dalam memproses pesanan, kan sekarang pesanannya sudah melalui e-katalog, lewat LPSE, tidak melalui WA (WhatsApp), kalau WA kan hanya sebatas konfirmasi saja, tapi pemesanan melalui sistem," pungkasnya.