KKB Bantai 16 Warga, DPR: Jangan Dianggap Kejadian Biasa
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira prihatin atas insiden serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan belasan pendulang emas di Yahukimo, Papua beberapa waktu lalu. Apalagi, peristiwa tersebut tak berselang lama usai KKB menembak 6 guru dan tenaga kesehatan hingga tewas.
Menurut Andreas, tragedi di Yahukimo belakangan ini harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera hadir dalam melindungi hak asasi manusia di tanah Papua.
"Peristiwa memilukan ini tentu kembali menggugah kesadaran kita bersama bahwa perlindungan HAM harus menjadi prioritas utama, di manapun dan kepada siapapun, termasuk di Papua yang adalah bagian dari NKRI,” tegas Andreas dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).
Pimpinan Komisi HAM DPR itu pun mengatakan, aksi kekerasan yang merenggut nyawa masyarakat sipil di Papua ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Kendati demikian, Andreas meminta agar aparat keamanan dan pemerintah bisa segera mengakhiri kekerasan di Bumi Cenderawasih.
"Kekerasan terhadap warga sipil, terlebih di daerah konflik, tidak boleh dianggap sebagai kejadian biasa. Ini merupakan ujian bagi negara dalam menjalankan mandatnya untuk melindungi setiap warga tanpa kecuali, termasuk di wilayah yang penuh tantangan seperti Papua," tuturnya.
Andreas menegaskan, negara tidak hanya dituntut untuk hadir secara reaktif dalam penanganan pasca-kejadian, namun juga harus secara proaktif membangun sistem perlindungan, dan pendekatan sosial. Kemudian melalui penguatan kehadiran negara dengan pembangunan yang adil dan bermartabat.
"Termasuk perlindungan yang sama untuk masyarakat di Papua, baik pendatang maupun orang asli Papua," ujar Andreas.
"Masyarakat yang ada di Papua harus mendapat fasilitas yang sama dengan orang kota. Selain hak keamanan dan kenyamanan dalam hidup, juga termasuk pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraannya," sambungnya.
Sebelumnya, 13 jenazah pendulang emas korban pembunuhan oleh KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. Diduga pelakunya adalah dari KKB Elkius Kobak. Berdasarkan laporan, sebanyak 16 korban tewas dalam serangan mendadak yang dilakukan KKB di wilayah terpencil tersebut.