Kisah Kelam Mike Tyson: Dituduh Memerkosa hingga Putrinya Tewas dalam Kecelakaan Tragis
Mike Tyson, petinju legendaris yang menjadi juara dunia termuda dalam sejarah tinju pada usia 20 tahun, dikenal sebagai sosok yang mencatatkan prestasi luar biasa dan penuh kontroversi. Dengan kemampuan yang tak tertandingi, Tyson berhasil meraih gelar WBA, WBC, dan IBF sekaligus — pencapaian yang belum tertandingi hingga kini. Namun, di balik keberhasilannya di ring, kehidupan pribadi Tyson diwarnai skandal hukum, hubungan bermasalah, dan tragedi keluarga yang mendalam.
Tyson mengalami masa kecil yang penuh kesulitan, kehilangan ibunya pada usia 16 tahun dan beralih menjadi petinju profesional dua tahun kemudian. Prestasinya sebagai juara dunia membuatnya menjadi idola dunia, menarik banyak kontrak sponsor dan dukungan dari perusahaan besar. Namun, pernikahannya dengan aktris terkenal Robin Givens membawa masalah serius. Hubungan mereka diwarnai isu kekerasan rumah tangga, dengan Givens menyebut hidupnya bersama Tyson sebagai "neraka."
Baca Juga: Profil Cus D'Amato, Manajer dan Pelatih Tinju Pertama Mike Tyson dalam Kariernya
Kontroversi semakin membesar ketika Tyson dituduh memerkosa seorang wanita berusia 18 tahun di sebuah hotel. Pada 1992, Tyson dijatuhi hukuman enam tahun penjara, meski akhirnya hanya menjalani setengah masa hukumannya dan bebas pada 1995. Kembali ke ring, Tyson menunjukkan kemampuannya dengan bertarung melawan petinju besar, meskipun peristiwa menggigit telinga Evander Holyfield pada 1997 menjadi momen yang mencoreng reputasinya.
Namun, tragedi terbesar dalam hidup Tyson terjadi pada 2009, ketika putrinya yang berusia empat tahun, Exodus, mengalami kecelakaan tragis di rumah mereka. Exodus ditemukan tak sadarkan diri dengan leher terlilit tali di treadmill keluarga. Saat kejadian, Tyson sedang berada di Los Angeles, namun segera terbang kembali ke Phoenix setelah mendengar kabar. Sayangnya, nyawa Exodus tak tertolong, dan Tyson terpuruk dalam kesedihan mendalam. Dalam wawancara, ia mengakui betapa sulitnya menerima kenyataan tersebut, bahkan sempat terlintas pikiran untuk melampiaskan amarahnya.
Setelah tragedi ini, Tyson perlahan mulai bangkit dan berusaha mengubah hidupnya. Ia kini lebih tenang dan fokus menjalani hidup baru, bahkan terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan motivasi. Di usia 58 tahun, Tyson kembali ke ring dalam laga eksibisi melawan Jake Paul. Pertarungan ini akan disaksikan oleh 90.000 penonton di Texas dan disiarkan secara langsung di Netflix. Bagi Tyson, ini bukan sekadar pertarungan, tetapi bukti bahwa ia berhasil bertahan dan bangkit dari berbagai cobaan yang menghantam hidupnya, menjadikannya legenda yang lebih dari sekadar petarung di ring tinju.
Kisah Mike Tyson adalah bukti bahwa di balik kekuatan fisik luar biasa, ada sisi manusiawi yang rapuh dan penuh liku. Tragedi dan cobaan yang menimpa dirinya membuatnya memahami kehidupan dari sudut pandang yang berbeda, menjadikannya lebih bijaksana dan kuat dalam menghadapi dunia.