Komentar Mengejutkan Bojan Hodak usai Persib Dikalahkan Zhejiang FC, Senggol Perbedaan Kualitas Liga 1

Komentar Mengejutkan Bojan Hodak usai Persib Dikalahkan Zhejiang FC, Senggol Perbedaan Kualitas Liga 1

Olahraga | inews | Jum'at, 6 Desember 2024 - 06:30
share

BANDUNG, iNews.id – Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengeluarkan pernyataan mengejutkan usai armadanya kalah 3-4 dari Zhejiang FC pada laga terakhir fase grup AFC Champions League 2 (ACL 2) 2024-2025. 

Bermain di kandang sendiri, di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (5/12/2024), Persib tampil kurang percaya diri di awal pertandingan. Bahkan, Maung Bandung harus kebobolan dua lebih dulu melalui Franko Andrijasevic pada menit ke-15, dan Jean Evrard Kouassi (22’). 

Klub Tanah Pasundan itu sempat memperkecil ketertinggalan melalui Beckham Putra (31’). Namun Franko Andrijasevic mencetak gol keduanya (40’) yang membuat tim tamu kembali menjauh. Zhejiang kembali menjebol gawang Persib setelah Jean Evrard Kouassi (58’) mencetak gol keduanya.  

Persib kembali memperkecil ketertinggalan melalui David da Silva (70’) dan Tyronne del Pino Ramos (90+5’) melalui titik penalti. Namun waktu tidak mencukupi sehingga Maung Bandung kalah dengan skor 3-4.

Usai pertandingan, Pelatih Persib Bojan Hodak menyesali kekalahan ini. Dia juga menyoroti keroposnya pertahanan pasukannya. 

“Saya rasa secara penyerangan kami tampil cukup baik, kami punya banyak peluang dan bisa mencetak tiga gol. Jadi saya rasa untuk hal ini tidak perlu jadi pembahasan. Tapi secara pertahanan ini sangat buruk,” kata Bojan Hodak usai pertandingan. 

Pelatih asal Kroasia ini memastikan empat gol yang berhasil disarangkan Zhejiang FC berasal dari kesalahan individual para pemainnya. Padahal hal seperti ini tidak perlu terjadi.

“Ketika bermain di level ini, ketika ada kesalahan individual maka tim lawan akan menghukumnya. Jadi ini perbedaan Liga 1 dengan ACL,” sambungnya.

Pelatih berkepala plontos ini mengakui para pemainnya terlihat gugup dalam menjalankan pertandingan. Dia merasa anak asuhnya terbebani karena harus bisa lolos ke babak 16 besar. 

“Dan saya sudah katakan, 10 tahun kami tidak bermain di turnamen ini. Ketika bermain di level ini, ada perbedaan kualitas, kualitas individual,” ujarnya.

“Bisa dilihat pemain nomor 11 (Franko Andrijasevic) dan 17 (Jean Evrard Kouassi) harganya separuh dari tim kami. Ketika kami melakukan kesalahan, mereka menghukumnya, mereka pesepakbola kelas atas,” dia menegaskan.

Dengan kekalahan ini, perjalanan Persib Bandung di ACL 2 musim ini berakhir. Maung Bandung finis di peringkat keempat klasemen Grup F dengan 5 poin.

“Satu hal lagi, hal penting menurut saya adalah kami dengan hasil ini mendapat poin untuk membuat Indonesia punya dua tim di ACL. Jadi ini hal yang penting untuk semua klub. Liga membantu kami, jadi kami juga mau membantu liga dan PSSI,” katanya.

Topik Menarik