Dampak Tarif Impor AS, Pemerintah Korsel Umumkan Langkah Darurat untuk Industri Otomotif

Dampak Tarif Impor AS, Pemerintah Korsel Umumkan Langkah Darurat untuk Industri Otomotif

Otomotif | okezone | Sabtu, 12 April 2025 - 00:01
share

JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menanggapi serius kebijakan tarif pajak yang diberlakukan Trump. Ini direspons dengan tindakan darurat untuk industri otomotif yang dinilai akan menjadi salah satu yang paling terdampak.

1. Korsel Siapkan Langkah Darurat 

Diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan peningkatan tarif pajak untuk seluruh negara di dunia yang melakukan ekspor ke AS. Langkah ini mendapat pertentangan banyak orang karena akan membuat ekonomi di seluruh dunia terancam.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Korsel mengumumkan langkah-langkah dukungan darurat untuk industri otomotif. Mereka berupaya mengurangi dampak dari pemberlakukan tarif pajak, mengingat Korsel sedang alami peningkatan ekspor mobil ke AS.

Sebagai informasi, Trump mengumumkan tarif sebesar 25 persen untuk mobil dan truk impor. Produsen akan menanggung sebagian biaya tarif pada tahun pertama. Tetapi, pada akhirnya dirasa akan mengubah produksi dan kemungkinan berhenti mengekspor model bervolume rendah tertentu ke pasar AS.

"Mengingat proporsi produksi lokal produsen mobil Korea Selatan di Amerika Serikat (yang lebih rendah), industri kami relatif kurang beruntung," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/4/2025).

Tarif tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi produsen mobil dan suku cadang mobil Korea Selatan. Namun, pemerintah Korsel masih sulit untuk membuat perkiraan numerik saat ini. 

 

2. Dukung Industri Otomotif

Untuk membantu mencegah masalah likuiditas, pemerintah akan meningkatkan dukungan pembiayaan kebijakan untuk industri otomotif menjadi 15 triliun won ($10,18 miliar) pada tahun 2025 dari 13 triliun won yang direncanakan sebelumnya.

Pemerintah Korsel juga akan menurunkan pajak pembelian mobil menjadi 3,5 persen dari saat ini 5 persen hingga Juni 2025. Kemudian, subsidi kendaraan listrik juga akan ditingkatkan menjadi 30 persen sampai 80 persen dari yang sebelumnya 20 persen sampai 40 persen.

Selain itu, pemerintah Korsel akan secara aktif mendukung upaya produsen mobil untuk memperluas pasar ekspor di Global Selatan, yang merujuk pada negara-negara kurang berkembang di Afrika, Amerika Latin, dan Asia.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa AS tidak memperlakukan Korea Selatan dengan cara yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan sekutu lainnya, melalui negosiasi dan dengan memperkuat kerja sama bilateral," ucap pemerintah Korsel.

Topik Menarik