Aliansi Bugis-Makassar Cabut Laporan Terhadap Denny Sumargo, Ini Alasannya
JAKARTA - Perselisihan antara Denny Sumargo dan aliansi Bugis-Makassar berakhir damai. Pihak aliansi mencabut laporan yang diajukan atas dugaan tindak pidana konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).
Sebelumnya, aliansi Bugis-Makassar melaporkan Denny Sumargo ke Polda Metro Jaya pada Sabtu, 9 November 2024, setelah sebuah pernyataan Denny dianggap menyinggung.
Saat bertemu Farhat Abbas, Denny sempat berkata, “Saya Makassar, Kau Bugis? Angkat pedangmu. Kau ada burung kan? Cabut pedangmu."
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), Muchlis Patahna, menjelaskan bahwa pihaknya memutuskan berdamai setelah Denny menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Setelah Denny meminta maaf, kami menganggap masalah ini selesai. Tidak ada lagi yang mempersoalkannya," kata Muchlis Patahna di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).
Dalam rangka memperkuat perdamaian ini, Denny Sumargo bahkan datang ke kantor BPP KKSS untuk menunjukkan kesungguhan menyelesaikan konflik secara baik-baik.
"Kita menyelesaikan masalah secara langsung, tidak ada yang disembunyikan. Kalau sudah selesai, ya selesai," ungkap Denny Sumargo.
Muchlis pun menegaskan bahwa masalah ini sudah dianggap selesai, baik secara hukum maupun di masyarakat, sehingga tidak akan dibawa ke ranah hukum lebih lanjut.
"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini semua sudah selesai, baik di masyarakat maupun di media sosial. Titik, selesai," ujar Muchlis.
Permasalahan ini bermula saat Denny Sumargo mendatangi rumah Farhat Abbas setelah sebelumnya sempat bersitegang terkait komentar Denny di media sosial. Dalam pertemuan itu, Denny mengucapkan kalimat yang dianggap menyinggung suku Bugis, hingga akhirnya aliansi Bugis-Makassar melaporkannya ke polisi.
Namun, kini laporan tersebut telah dicabut, dan kedua belah pihak sepakat mengakhiri perselisihan ini secara damai.