Eksklusif! Begini Menegangkannya Proses Syuting Film Racun Sangga
JAKARTA, iNews.id - Proses syuting sering kali menjadi pengalaman yang mendalam bagi para aktor, termasuk bagaimana mereka mendalami karakter.
Bahkan ada aktor yang sampai cerita kalau karakter dalam film yang diperankan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Ini bisa terjadi salah satu faktornya akibat pendalaman karakter yang dilakukan secara serius.
Nah, di konten Youtube terbaru, Robby Purba berhasil mewawancarai para pemeran utama film Racun Sangga. Apa saja yang mereka bahas?
Satu topik yang menarik untuk dikulik adalah bagaimana cerita menarik proses syuting filmnya, termasuk proses mendalami peran hingga tantangan yang dihadapi selama produksi.
Sebagai informasi, film Racun Sangga membutuhkan waktu sekitar satu bulan dalam proses syuting, dengan dua bulan persiapan seperti reading dan latihan.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Frederika, salah satu pemeran, adalah menguasai logat Banjar, yang membutuhkan pelatih dialog khusus. Frederika mengungkapkan itu adalah salah satu aspek tersulit dari film tersebut, tetapi dengan adanya pelatih dan dukungan tim, dia berhasil menguasainya.
Selain itu, dia juga mengalami kesulitan melepaskan diri dari karakter setelah syuting selesai. Frederika bercerita bahwa ada momen dia merasa seperti 'kesurupan' karakter, bahkan setelah sutradara mengatakan cut.
Fahad, rekan main Frederika, menggambarkan Frederika sebagai sosok yang charming tetapi pendiam. Dia juga mencatat bahwa sifat ini sedikit mirip dengan karakter yang diperankan Frederika, yang awalnya terlihat pendiam tetapi ternyata memiliki sisi lain yang penuh kejutan.
Proses bonding antara Fahad dan Frederika sebagai pasangan di layar juga berlangsung alami, dengan mereka menghabiskan waktu bersama setiap hari selama proses syuting.
Sutradara film ini, Rizal Mantovani mendapat pujian dari para aktor atas pendekatannya yang kolaboratif. Dia selalu terbuka terhadap masukan para pemain, baik terkait karakter maupun adegan. Diskusi yang intens ini bahkan tetap berlangsung selama syuting untuk memastikan hasil terbaik.
Rizal juga secara langsung memberikan arahan pada adegan-adegan yang sulit, memastikan para aktor memahami visi yang ingin dicapai.
Salah satu elemen menarik dari film ini adalah penggunaan simbolisme, seperti penutupan mata pada poster film. Mata kedua karakter utama ditutup untuk menyimbolkan bahwa mereka adalah korban yang identitasnya ingin dirahasiakan. Hal ini menambah kedalaman makna dalam cerita film, mencerminkan realitas yang sering kali dihadapi oleh korban dalam kehidupan nyata.
Dari pengalaman para pemain, terlihat betapa menantang dan mendalamnya proses produksi sebuah film.
Penghayatan yang intens, tantangan dalam menguasai aksen lokal, hingga pengalaman emosional selama syuting menjadi bagian tak terpisahkan dari proses kreatif. Semua ini berkontribusi pada hasil akhir yang diharapkan mampu menyentuh hati penonton dan memberikan pesan yang kuat.
Simak cerita lengkap dan sisi lain dari Robby Purba hanya di channel YouTube @RobbyPurba. Jangan lupa like, comment, dan subscribe!