Deretan Musuh Bebuyutan Putri Diana, Keluarga Kerajaan Perlakukannya seperti Orang Asing
Musuh bebuyutan Putri Diana memiliki peran besar dalam lika-liku perjalanan hidup Princess of Hearts tersebut. Diketahui perjalanan hidup Diana penuh warna, kemuliaan, dan kontroversi.
Selain kisah-kisah kebaikan hatinya yang menginspirasi dunia, Putri Diana juga memiliki musuh bebuyutan. Kehadiran para pihak tersebut membuat hidup ibu Pangeran William dan Pangeran Harry ini semakin rumit.
Dua musuh besar yang sering disebut-sebut adalah konflik internal dengan Keluarga Kerajaan Inggris dan tekanan tanpa henti dari media, terutama paparazi. Diana Sendiri meninggal dunia pada 1997 dalam kecelakaan mobil tragis di Paris.
Berikut deretan musuh bebuyutan Putri Diana dilansir dari Express, Jumat (10/1/2025).
Deretan Musuh Bebuyutan Putri Diana
1. Konflik dengan Keluarga Kerajaan
Foto/Getty Images
Sejak menikah dengan Raja Charles III yang saat itu masih menjadi Pangeran Wales pada 1981, Diana sering menghadapi ketegangan dalam hubungan pribadinya dengan anggota Keluarga Kerajaan. Salah satu penyebab utama adalah hubungan suaminya dengan Camilla Parker Bowles atau Ratu Camilla, yang tetap terjalin bahkan setelah pernikahan mereka.
Diana secara terbuka menyebutkan hal ini dalam wawancara terkenal dengan BBC pada 1995. "Ada tiga orang dalam pernikahan kami. Ini agak sedikit ramai," kata Diana.
Ketegangan ini tidak hanya terjadi di lingkup pribadi, tetapi juga di ranah tugas kerajaan. Diana merasa bahwa ia tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari institusi kerajaan dalam menjalankan perannya sebagai anggota Keluarga Kerajaan. Selain itu, ia sering merasa bahwa ia diperlakukan sebagai orang luar oleh Keluarga Kerajaan yang dikenal konservatif.
Dalam beberapa kesempatan, Diana secara langsung menentang tradisi kerajaan. Misalnya, ia membawa anak-anaknya, William dan Harry, ke tempat-tempat umum dan memperkenalkan mereka pada kehidupan normal. Hal ini bertentangan dengan pendekatan tradisional Keluarga Kerajaan yang cenderung menjaga jarak dari publik.
2. Tekanan dari Media dan Paparazi
Foto/Getty Images
Musuh lain yang tidak kalah besar bagi Diana adalah media, terutama paparazi. Sejak awal hubungannya dengan Charles, Putri Wales ini menjadi pusat perhatian media. Ia sering digambarkan sebagai wanita paling difoto di dunia, dan setiap gerak-geriknya selalu diikuti oleh kamera.
Paparazi tidak hanya mengabadikan momen-momen bahagia Diana, tetapi juga mengorek kehidupan pribadinya. Skandal rumah tangganya dengan Charles, perjuangannya melawan bulimia, dan hubungan-hubungan pribadinya setelah bercerai menjadi bahan pemberitaan tanpa henti
Ia sering mengungkapkan bahwa tekanan media membuat hidupnya tidak tenang dan menyebabkan penderitaan emosional yang mendalam.
Puncak dari konflik Diana dengan media adalah pada malam tragis 31 Agustus 1997, ketika ia meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris. Mobil yang ditumpanginya bersama Dodi Al-Fayed, sang pacar, dikejar oleh paparazi, yang diyakini menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan tersebut.