Tanya Kasus Penembakan Siswa SMK Tak Direspons Kapolrestabes Semarang, Ketua Komisi III DPR Geram
JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman geram terhadap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar karena dicuekin saat ingin mendapatkan informasi kasus penembakan oknum anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin (38) terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17) siswa SMKN 4 Semarang.
Sebab itu, Habiburokhman mendukung desakan masyarakat yang meminta mengevaluasi Kombes Irwan Anwar buntut insiden tersebut. Habiburokhman menjelaskan, geram karena panggilan teleponnya tak diindahkan oleh Kapolrestabes Semarang itu.
"Banyak sekali masyarakat mengatakan bahwa Kapolres-nya perlu mendapatkan evaluasi khusus. Kami sependapat juga ya, karena Kapolres-nya ini setelah kejadian saya telepon saja tidak angkat telepon," kata Habiburokhman saat jumpa pers di Ruang Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Sebagai pengawas sekaligus mitra Polri, Habiburokhman pun mempertanyakan sikap Irwan Anwar yang tak mengangkat teleponnya pasca-kejadian anggota Paskibraka tewas. Padahal, ia bermaksud ingin mendapat informasi perihal peristiwa yang merenggut siswa SMK di Semarang itu.
"Bagaimana mungkin kita sebagai pengawas resmi langsung, kita ingin mendapatkan informasi dari Kapolres-nya tidak diindahkan oleh si Kapolres ini. Padahal peristiwanya sangat luar biasa. Saya dengar memang ada satu orang meninggal, tiga orang terluka," ungkap Habiburokhman.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut korban terlibat kelompok gangster bernama Tanggul Pojok yang pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Korban terlibat tawuran dengan geng Seroja di wilayah Semarang Barat.
Adapun lokasi kejadian yang akhirnya terjadi penembakan di Jl. Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Hakim PN Andoolo Tolak Eksepsi Guru Honorer Supriyani, Sidang Dilanjutkan Tahap Pembuktian
“Pada saat itu (Sabtu malam) kita tangani ada 3 lokasi tawuran, pertama di wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat. Ini (kejadian di Semarang Barat) kami lakukan pemeriksaan terhadap 12 orang dari dua kelompok berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok, korban ini (GRO) dari Geng Tanggul Pojok. Jadi ada 2 kelompol gangster, kreak lah melakukan tawuran, muncul anggota polisi, dilakukan upaya untuk melerai, tapi informasinya terjadi penyerangan jadi dilakukan tindakan tegas,” kata Irwan di kantornya, Senin (25/11/2024) malam. Dia melanjutkan korban yang tertembak itu memang terkena pinggulnya.
“Satu catatan ketika dibawa ke RS yang menolong justru dari kelompok lawannya yang membawa ke RS dari kelompok Seroja plus anggota kami. Makanya sampai pagi kan belum diketahui identitasnya, kelompok Seroja juga tidak mengenali,” ujarnya.