Tangis Haru Warnai Ritual Basuh Kaki jelang Imlek di Semarang

Tangis Haru Warnai Ritual Basuh Kaki jelang Imlek di Semarang

Terkini | semarang.inews.id | Senin, 27 Januari 2025 - 16:10
share

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Tangis haru mewarnai ritual basuh kaki di Gedung Rasa Dharma, Kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/1/2025). Ritual menyambut Tahun Baru Imlek ini diikuti 8 keluarga yang terdiri orang tua, anak hingga pasangan suami istri.

Prosesi diawali anak membuka sepatu orang tuanya atau istri membuka sepatu suaminya, kemudian membasuh kakinya dan dilap. Setelah itu, para orang tua menyampaikan terima kasih kepada anak-anak mereka.

Momen mengharukan terjadi saat mereka berpelukan. Para orang tua memberikan kalimat-kalimat berupa wejangan atau nasihat. Mereka juga saling mengungkapkan perasaan sayang maupun perasaan yang masih mengganjal dan belum bisa tersampaikan.

Seusai momen berpelukan, anak-anak kemudian memberikan teh kepada orang tua. Seperti halnya dalam tradisi pemberian teh di Cina bentuk rasa hormat dan terima kasih.

Noni, salah seorang anak mengaku perasaannya bercampur aduk usai membasuh kaki orang tuanya. “Ya sedih campur senang, karena bisa minta maaf sama Mama dan Papa. Biasanya bandel di rumah, sekarang bisa minta maaf," ungkapnya.

 

“Saya senang, karena bisa menyampaikan masalah dan unek-unek yang selama ini tidak bisa diungkapkan secara langsung kepada Mama Papa,” ujarnya.

Menurut Manager Office Boen Hian Tong Ws. Ling Ling membasuh kaki orang tua merupakan agenda rutin Boen Hian Tong setiap tahun menjelang Imlek. Ritual ini bisa diikuti seluruh keluarga tanpa membedakan suku, etnis, dan agama.

"Semua bisa dan tidak memandang etnis, agama, semuanya bisa ikut ambil bagian di sini. Maknanya kita tahun baru itu harus punya kehidupan baru," jelas Ling Ling.

"Basuh kaki sebetulnya bisa dilakukan di rumah, tapi kadang kalau tidak diwadahi, nggak mungkin melakukan. Biasanya anak mau orang tuanya nggak mau, atau sebaliknya," jelasnya.


 

Topik Menarik