4 Hukuman bagi Koruptor di China: Eksekusi Mati hingga Hak Politik Dicabut
China, sebagai negara yang menganggap korupsi sebagai masalah besar, telah menerapkan berbagai hukuman keras bagi para koruptor. Salah satunya adalah hukuman mati yang bisa berujung pada eksekusi tembak.
Sejak dipimpin Presiden Xi Jinping, China mengintensifkan upaya pemberantasan korupsi melalui kampanye anti-korupsi besar-besaran.
Hukuman bagi koruptor di negera tersebut cenderung keras, dengan tujuan untuk menegakkan disiplin dan memberantas praktik korupsi yang merusak kehidupan negara.
4 Jenis Hukuman bagi Koruptor di China
1. Hukuman Penjara Seumur Hidup
Hukuman penjara bagi koruptor di China bervariasi, tergantung pada besarnya jumlah uang yang dikorupsi atau besaran suap dan dampak dari tindakan tersebut.Koruptor yang terbukti menerima suap dalam jumlah kecil dapat dijatuhi hukuman penjara selama beberapa tahun.
Namun, bagi mereka yang terlibat dalam praktik korupsi besar, hukuman penjara dapat mencapai puluhan tahun hingga seumur hidup.
Contoh Kasus:
Sun Zhengcai, mantan Menteri Pertanian dan mantan Sekretaris Partai Komunis China Kota Chongqing, dihukum penjara seumur hidup pada tahun 2018 karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Sun Zhengcai terbukti menerima suap 170 juta yuan dalam kurun 2002 sampai 2017.
2. Hukuman Mati hingga Dieksekusi
China dikenal memiliki hukuman mati yang dapat diterapkan pada kasus-kasus korupsi yang sangat parah, terutama jika jumlah suap yang diterima sangat besar atau menyebabkan kerugian negara yang signifikan. Hukuman mati di China seringkali dilakukan dengan cara eksekusi tembak.Contoh Kasus:
Li Jianping, mantan pejabat di daerah otonomi Mongolia Dalam dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah menggelapkan lebih dari 3 miliar yuan atau USD421 juta. Ini merupakan kasus korupsi terbesar di China.
Li Jianping kemudian dieksekusi mati pada 17 Desember 2024.
3. Kekayaan Dirampas Negara
Selain hukuman penjara atau hukuman mati, koruptor di China juga dapat dirampas kekayaannya oleh negara atau dengan kata lain dimiskinkan.Hukuman ini diharapkan menimbulkan efek jera bagi para koruptor.
Contoh Kasus:
Liu Zhijun, mantan Menteri Kereta Api China, dijatuhi hukuman mati percobaan oleh pengadilan pada Juli 2013 karena menerima suap lebih dari 64 juta yuan dalam waktu 25 tahun.
Selain dihukum mati percobaan dengan masa tenggang dua tahun, kekayaannya juga disita oleh negara.
4. Didepak dari Jabatan dan Diskualifikasi dari Politik
Pejabat yang terlibat dalam korupsi sering kali dipecat dari jabatan publik mereka, dan dalam beberapa kasus, mereka dilarang untuk kembali memegang posisi publik atau terlibat dalam kegiatan politik.Ini adalah langkah yang diambil untuk mencegah individu yang sudah terbukti korup untuk kembali memiliki kekuasaan.
Contoh Kasus:
Jenderal Xu Caihou, mantan Wakil Ketua Komisi Militer Sentral China, adalah salah satu pejabat senior yang terkena dampak dari kampanye anti-korupsi Presiden Xi Jinping.
Xu dipecat karena menerima suap dari pejabat militer dan kontraktor yang ingin mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek militer.
Selain dijatuhi hukuman penjara, Xu dicabut hak politiknya, yang berarti dia tidak dapat lagi berpartisipasi dalam urusan politik negara atau memperoleh posisi penting dalam Partai Komunis China.
Xu ditemukan tewas bunuh diri pada 2015 sebelum vonis dijatuhkan secara resmi oleh pengadilan.