Influenza A dan HMPV Mewabah di China, Pasien di RS Membeludak
China kembali menghadapi krisis kesehatan akibat lonjakan kasus Influenza A dan Human Metapneumovirus (HMPV), virus baru dengan gejala yang mirip Covid-19. Fenomena ini terjadi hanya beberapa minggu setelah pemerintah setempat mengumumkan wabah Norovirus.
Dilansir dari World of Buzz, Senin (30/12/2024), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setempat mengatakan Influenza A dan Human Metapneumovirus telah menyebar di berbagai wilayah di China.
Akun X @covid19_disease melaporkan bahwa rumah sakit di China kewalahan menangani pasien akibat wabah ini. Mereka menyebutkan bahwa fasilitas kesehatan dipenuhi pasien yang terjangkit virus HMPV serta Influenza A, dengan gejala yang menyerupai lonjakan Covid-19 pada 2020.
"Rumah sakit di China kewalahan menghadapi wabah flu yang parah, termasuk Influenza A dan HMPV, yang menyerupai lonjakan Covid-19 tahun 2020," tulis X @covid19_disease.
Foto/World of BuzzFoto/World of BuzzPeningkatan kasus ini telah membuat bagian anak-anak dan dewasa di rumah sakit menjadi penuh. Virus ini dilaporkan menyebar cepat di kalangan pasien muda dan lanjut usia.
Beberapa video yang beredar memperlihatkan antrean panjang di bangsal anak-anak hingga larut malam, dengan orang tua datang lebih awal demi mendapatkan perawatan. Ruang infus juga dilaporkan penuh, menunjukkan tekanan yang sangat besar pada fasilitas kesehatan.
"Beberapa video menunjukkan antrean panjang di bangsal anak-anak hingga larut malam, dengan orang tua yang datang lebih awal untuk mendapatkan perawatan. Ruang infus juga penuh sesak," jelasnya.
Seorang video blogger terkenal dengan nama akun Please Fei Ge membagikan pengalaman pribadinya tentang wabah ini. Pada 25 Desember 2024, ia melaporkan bahwa dirinya dan istrinya menghadiri sebuah acara kecil di Guangzhou.
Foto/World of BuzzSepulangnya dari acara tersebut, keduanya mulai menunjukkan gejala seperti demam tinggi, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Di mana gejala tersebut mirip dengan infeksi Covid-19.
Blogger itu juga menemukan bahwa hampir semua peserta acara tersebut, sekitar delapan hingga sembilan orang, tertular Influenza A. Untuk mencegah penularan kepada anak-anak mereka, pasangan tersebut memutuskan untuk mengisolasi diri selama tiga hari. Namun, mereka tetap mengalami demam ringan meski telah menjalani isolasi.
"Pada tanggal 25 Desember (Rabu), video blogger Please Fei Ge berbagi bahwa ia dan istrinya baru-baru ini menghadiri sebuah acara di Guangzhou. Setelah kembali, keduanya mengalami gejala demam tinggi, nyeri tubuh, dan sakit kepala, mirip dengan gejala yang mereka alami saat terinfeksi Covid-19," ujarnya.
"Mereka kemudian menemukan bahwa delapan atau sembilan peserta acara tersebut telah tertular Influenza A. Untuk mencegah penularan kepada anak-anak mereka, pasangan tersebut telah diisolasi selama tiga hari, tetapi masih mengalami demam ringan," tandasnya.