2 Bulan Menuju Ramadan, Begini Cara Menyambut dan Mengisi Bulan Suci Sesuai Tuntunan Rasulullah
Bulan Rajab merupakan bulan persiapan menjelang bulan suci Ramadan. Meski masih sekitar 2 bulan lagi, namun perlu cara menyambut dan mengisi bulan suci tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wasaalam.
Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah berkata: "Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam. Sya'ban adalah bulan menyirami tanaman, dan Ramadan adalah bulan panen tanaman tersebut".
Beliau juga mengatakan: "Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, perumpamaan bulan Sya'ban seperti awan. Sedangkan perumpamaan bulan Ramadan adalah seperti hujan". (Lathaiful Ma'arif Hal 121)
Seperti diketahui, Rajab merupakan bulan yang diagungkan Allah bersama tiga bulan lainnya Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Para ulama menyifati Rajab sebagai bulan bertobat dan memperbanyak istighfar.
Dalam satu Hadis Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya Rajab adalah Bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku."
Jika dianalogikan, Rajab bulan Istighfar; Sya'ban bulan memperbanyak berselawat; Ramadan menghidupkan Al-Qur'an.
Persiapan Mengisi Ramadan
Rajab merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadan. Para salafussaleh terdahulu, setiap menjelang Ramadan mereka melakukan persiapan yang luar biasa. Syekh Al-Fauzan pernah ditanya: "Bagaimana keadaan salafussaleh menyambut bulan yang agung ini?Beliau berkata: "Keadaan salaf di bulan Ramadan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Para salaf senantiasa memohon kepada Allah agar menyampaikan/mengantarkan mereka sehingga bisa menjumpai Ramadan, yaitu sebelum masuknya bulan itu."
Mereka meminta kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadan. Hal ini mengingat besarnya keutamaan dan kebaikan yang terdapat dalam bulan sabar tersebut. Sebagian ulama salaf mengatakan:
[arabOpen]كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ[arabClose]
Pilkada Ulang di Kabupaten Maybrat Diwarnai Kericuhan, Satu TPS Gagal Melaksanakan Pemungutan Suara
"Mereka (para sahabat) berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan." (dalam Lathaaiful Ma’arif hal. 232)
Berikut persiapan menyambut bulan Ramadan:
1. Memperbanyak Berdoa
Selain bertobat kepada Allah dan memohon pengampunan dari dosa-dosa di bulan haram, umat Islam selayaknya memperbanyak doa dan istighfar menjelang Ramadan. Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika memasuki bulan Rajab berdoa:[arabOpen]اَللّٰهُمَّ بَارِكۡ لَنَا فِيۡ رَجَبَ وَشَعۡبَانَ وَبَلِّغۡنَا رَمَضَانَ[arabClose]
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan".
Dari Yahya bin Abi Katsir, seorang ulama tabiin bahwa beliau mengatakan, di antara doa sebagian sahabat menjelang Ramadan:
[arabOpen]اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً[arabClose]
"Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan." (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
2. Bersemangat dan Memperbanyak Istighfar
Salah satu kebiasaan para sahabat dan ulama salaf ketika menyambut bulan suci Ramadan adalah mereka memperbanyak istighfar dan bersemangat dalam menyambut bulan Ramadan. Salah satu lafaz istighfar yang masyhur adalah:[arabOpen]اَللّٰهُمَّ اغۡفِرۡلِيۡ وَارۡحَمۡنِيۡ وَتُبۡ عَلَيَّ[arabClose]
"Ya Allah, ampunilah dosaku, sayangi aku dan terimalah tobatku"
Umat Islam diperintahkan agar menyiapkan bekal sebelum datangnya Ramadhan, salah satunya memperbanyak amal saleh dan meninggalkan maksiat. Ini sebagaimana firman-Nya:
[arabOpen]وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ[arabClose]
"Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu." (At Taubah: 46)
Jangan lupa perbaharui tobat agar Ramadan nanti tidak berlalu begitu saja. Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat. Semoga Allah menyampaikan kita kepada bulan suci Ramadan. Wallahu A'lam