Virgil van Dijk Ngamuk ke Trent Alexander-Arnold usai Liverpool Ditahan MU
Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap Trent Alexander-Arnold saat The Reds hanya bermain imbang 2-2 melawan Manchester United di pekan ke-20 Liga Inggris di Anfield, Senin (6/1) dini hari WIB.
Insiden tersebut terjadi menjelang akhir pertandingan, tepatnya sekitar 10 menit sebelum laga usai. Van Dijk terlihat berteriak keras ke arah Alexander-Arnold, mengungkapkan rasa frustrasinya atas lemahnya sisi kanan pertahanan Liverpool yang menjadi celah bagi Manchester United.
Momen ini dipicu oleh gol penyeimbang Amad Diallo. Bermula dari umpan mendatar Alejandro Garnacho, Diallo memanfaatkan situasi dengan tembakan kaki kiri yang membuat gawang Alisson Becker bergetar. Gol ini memaksa Liverpool kehilangan keunggulan setelah sempat memimpin 2-1.Van Dijk juga sempat terlihat kesal ketika Alexander-Arnold terlambat melakukan lemparan ke dalam, situasi yang dianggap memperlambat tempo permainan tim.
Dalam wawancara setelah pertandingan, Van Dijk mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil tersebut. Menurutnya, Liverpool bahkan beruntung tidak kalah setelah Harry Maguire hampir mencetak gol di menit-menit akhir.
"Kalau kita jujur, hasil ini bisa saja lebih buruk. Mereka punya peluang emas di akhir pertandingan yang bisa membuat kami kehilangan segalanya. Saya kecewa kehilangan poin di kandang, tetapi itulah sepak bola. Kami harus bangkit dan melangkah maju," ujar Van Dijk kepada BBC Radio 5 Live.
Bek asal Belanda itu juga menyoroti kelemahan timnya dalam mengontrol permainan. "Saat unggul 2-1, seharusnya kami bisa mengatur tempo dan mempertahankan bola lebih lama. Tapi, kami terlalu mudah kehilangan bola dan membiarkan pertahanan terbuka," tambahnya.
Meski demikian, hasil ini tidak mengubah posisi Liverpool di puncak klasemen dengan 46 poin. Namun, selisih enam poin dari Arsenal di posisi kedua masih jauh dari aman, mengingat perjalanan musim masih panjang.
Liverpool kini dihadapkan pada tantangan untuk memperbaiki konsistensi permainan, terutama di lini belakang yang menjadi sorotan setelah hasil mengecewakan ini.