Menerka Arti Pertemuan Megawati dan Prabowo bagi Keduanya

Menerka Arti Pertemuan Megawati dan Prabowo bagi Keduanya

Nasional | sindonews | Senin, 20 Januari 2025 - 07:22
share

Rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto diyakini tinggal menunggu waktu yang tepat. Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti pun memprediksi kisaran 70 kedua tokoh tersebut akan bertemu dalam waktu dekat.

Sebab, menurut Ray, tidak ada lagi halangan cukup berarti untuk keduanya dapat bertemu. “Pilpres sudah selesai, pilkada juga. Kabinet juga sudah terbentuk. Maka, jika keduanya bertemu, tak ada bobot politik pragmatis menyertainya,” ujar Ray dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2025).

Ray menuturkan, Megawati dan Prabowo dapat bertemu dengan bobot persahabatan yang telah lama terjalin. “Maka kalaupun ada politik di dalamnya, maka bobot politik kebangsaannya akan jauh lebih kuat,” imbuhnya.

Dia pun menganalisis arti pertemuan itu bagi Megawati dan Prabowo. “Bagi Ibu Mega, pertama, menegaskan bahwa antara tak ada jarak yang prinsipil antara beliau dengan Prabowo. Bahwa sebelumnya mereka berbeda, telah selesai dengan berakhirnya hajatan pemilu dan pilkada,” ujarnya.

Kedua, memecah dominasi Joko Widodo (Jokowi) dalam pemerintahan Prabowo. Sehingga cawe-cawe Jokowi akan dapat lebih dipinggirkan.

“Ketiga, saat yang sama, upaya mengganggu PDIP dari luar dapat diperlemah. Khususnya menjelang Kongres PDIP 2025 di tahun ini,” tuturnya.

Sebab, ujar dia, langkah mengganggu keberadaan satu partai yang datang dari luar, umumnya berkaitan dengan pembiaran atau bahkan dorongan dari pemerintah yang sedang berkuasa.

“Maka, memastikan pemerintah yang sedang berkuasa tidak memiliki keinginan terlibat untuk cawe-cawe ke dalam aktivitas satu parpol adalah satu jaminan tersediri akan keutuhan parpol,” jelasnya.

Sedangkan bagi Prabowo, yang pertama adalah moderasi oposisi. “PDIP, mungkin, tidak akan diajak masuk ke kabinet. Tapi diharapkan dapat dimoderasi. Di mana perkara-perkara penting bagi pemerintahan Prabowo tidak mendapat kendala, khususnya dari luar pemerintahan,” katanya.

Kedua, mengayunkan teman politik. “Bila selama ini, khususnya menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo, langgam politik Prabowo terlihat berkaitan dengan Solo, maka setelah 100 hari, kemungkinan kaitan itu makin dilonggarkan,” ujar Ray.

Sebab, sambung dia, 100 hari berhubungan dengan Solo, tak ada kemajuan signifikan yang dicapai oleh pemerintahan Prabowo. Alih- alih makin meningkatkan citra positif pemerintahan Prabowo malah kesan yang terlihat adalah terus merosotnya tingkat kepuasaan.

“Ketiga, karena itulah, ada kemungkinan setelah 100 hari pemerintahan Prabowo, pemerintahan yang lebih berpusat pada Prabowo sendiri akan makin dikuatkan,” ujar Ray.

Dia menuturkan, perintah pembongkaran pagar bambu di PSN PIK2 menjadi salah satu indikasi jarak yang mulai dibentangkan oleh Prabowo terhadap Jokowi.

“Keempat, saat yang sama, rotasi kubu dalam lingkarang kekuasaan Prabowo, juga akan bergeser. Apakah pergeseran ini juga menandakan adanya pergeseran lain di lingkaran Prabowo? Kemungkinannya iya,” pungkasnya.

Topik Menarik