Casa Domaine Siapkan Dua Show Unit Baru di 2025
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang membekukan semua bantuan pembangunan luar negeri AS selama 90 hari, sambil menunggu peninjauan.
Di tengah rentetan perintah lain yang ditandatangani Trump pada hari pertamanya menjabat, Gedung Putih mengumumkan keputusan tersebut sebagai bagian dari upaya menilai kembali strategi bantuan luar negeri dan memastikan keselarasan dengan prioritas nasional.
“Alokasi bantuan luar negeri AS saat ini tidak sejalan dengan kepentingan Amerika dan dalam banyak kasus bertentangan dengan nilai-nilai Amerika, dan berfungsi mengacaukan perdamaian dunia dengan mempromosikan ide-ide di negara-negara asing yang secara langsung bertentangan dengan hubungan yang harmonis dan stabil di dalam dan di antara negara-negara," ungkap perintah eksekutif yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada hari Senin (20/1/2025).
Perintah eksekutif tersebut mengarahkan lembaga-lembaga federal untuk melakukan peninjauan menyeluruh, yang diawasi Kantor Manajemen dan Anggaran, serta Sekretaris Negara Marco Rubio, yang dapat mengesampingkan periode 90 hari untuk "program-program tertentu."
Tidak segera jelas berapa banyak bantuan AS yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut, karena pendanaan untuk sejumlah program telah dialokasikan oleh Kongres.
Perintah eksekutif tersebut menggemakan sikap yang diambil Trump pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden, ketika dia bergerak memangkas pendanaan bagi berbagai badan PBB dan memotong bantuan luar negeri.
"Saya akan, dengan sangat sederhana, mengutamakan Amerika," tegas Trump dalam pidato pelantikannya pada hari Senin.
Trump mengkritik bantuan luar negeri AS untuk negara-negara termasuk Ukraina selama kampanye pemilihannya kembali, berjanji meringankan beban pembayar pajak Amerika dan fokus pada prioritas dalam negeri.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung penting Kiev di era mantan Presiden AS Joe Biden, memberikan bantuan militer, keuangan, dan kemanusiaan yang substansial, terutama setelah eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022.
Pada tahun 2022 saja, Kongres menyetujui lebih dari USD112 miliar bantuan untuk Ukraina.
Pada bulan April 2024, DPR AS mengesahkan paket bantuan sebesar USD95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.
Pada bulan Januari 2025, Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer sebesar USD500 juta untuk Ukraina.
Rusia secara konsisten mengkritik dukungan tersebut, melihatnya sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya.
Para pejabat Rusia berpendapat bantuan militer Barat memperpanjang konflik dan mengganggu stabilitas kawasan.