Blunder Trump, Sebut Spanyol Anggota BRICS dan Ancam Kenakan Tarif Impor

Blunder Trump, Sebut Spanyol Anggota BRICS dan Ancam Kenakan Tarif Impor

Terkini | sindonews | Rabu, 22 Januari 2025 - 13:56
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan blunder dengan menyebut Spanyol sebagai anggota blok BRICS. Trump bahkan mengulangi ancamannya untuk mengenakan tarif hingga 100 pada "anggota BRICS tersebut" dalam perdagangannya dengan AS.

Faktanya, Spanyol tidak termasuk dalam BRICS, yang merupakan singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Spanyol adalah anggota NATO, bersama dengan AS, dan Uni Eropa. Saat ini, BRICS memiliki11 anggota penuh yaitu China, Brasil, Rusia, India, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Iran dan Indonesia.

Kekeliruan Trump tersebut terjadi ketika seorang jurnalis bertanya kepadanya tentang negara-negara NATO seperti Spanyol yang tidak memenuhi ketentuan minimum NATO untuk membelanjakan 2 dari ekonominya untuk pertahanan. Spanyol berada di peringkat terakhir dalam aliansi militer 32 negara, yang diperkirakan membelanjakan 1,28 untuk pertahanan tahun lalu.

Trump memulai jawabannya dengan mengatakan "Spanyol sangat rendah," mengacu pada pengeluaran pertahanannya, tetapi kemudian beralih berbicara tentang BRICS. "Mereka adalah negara BRICS, Spanyol. Tahukah Anda apa itu negara BRICS? Anda akan mengetahuinya sendiri," katanya kepada wartawan dari meja kepresidenan di Ruang Oval seperti dilansir AP, Rabu (22/1/2025).

Trump kemudian mengulangi ancamannya untuk mengenakan tarif tinggi kepada negara-negara anggota BRICS, dengan mengatakan "kami akan mengenakan tarif setidaknya 100 pada bisnis yang mereka lakukan dengan Amerika Serikat," bagian dari rencana ekonominya yang akan membatalkan konsensus perdagangan bebas selama beberapa dekade.

Sementara itu, mengutip Euractiv, Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menegaskan bahwa Spanyol adalah sekutu NATO yang serius, dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan berkomitmen, dengan lebih dari 3.800 personel militer dalam misi penjaga perdamaian dan kehadiran di Latvia, Slovakia, Rumania, dan Turki. Kemudian, Menteri Pendidikan Spanyol Pilar Alegría, yang bertindak sebagai juru bicara pemerintah, mengaku dia tidak yakin mengapa Trump membuat komentar tersebut. "Saya tidak tahu apakah pernyataan yang dibuat oleh Presiden Trump merupakan hasil dari kesalahan atau tidak, tetapi saya dapat mengonfirmasi bahwa Spanyol tidak termasuk dalam BRICS," kata Alegría kepada wartawan.

Menghindari kritik langsung terhadap Trump, Spanyol menegaskan bahwa Amerika Serikat adalah mitra yang dapat diandalkan dan menekankan bahwa Madrid akan berusaha untuk mempertahankan hubungan baik dengan pemerintahan baru Negara Adi Daya tersebut.

Topik Menarik