Green Day Dukung Palestina di Coachella 2025, Sampaikan Pesan Kemanusiaan Lewat Lirik Lagu

Green Day Dukung Palestina di Coachella 2025, Sampaikan Pesan Kemanusiaan Lewat Lirik Lagu

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 14 April 2025 - 00:40
share

Green Day secara terbuka menyuarakan dukungan untuk Palestina dalam panggung utama Coachella 2025. Penampilan band legendaris punk rock ini tak hanya menyuguhkan nostalgia penuh energi dari lagu-lagu hits mereka, tetapi juga menggugah secara emosional.

Dalam aksi panggung berdurasi lebih dari satu setengah jam tersebut, vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong mengejutkan penonton Coachella 2025 dengan mengubah lirik lagu Jesus of Suburbia sebagai bentuk kepedulian terhadap Palestina yang tengah perang dengan Israel.

Saat membawakan lagu dari album American Idiot (2004) itu, Armstrong menyanyikan, "Runnin' away from pain like the kids from Palestine / Tales from another broken home." Lirik tersebut menggantikan baris aslinya yang berbunyi, "Runnin' away from pain when you've been victimized."

Dilansir dari Variety, Senin (14/4/2025), perubahan ini menjadi sorotan publik karena menyoroti penderitaan anak-anak Palestina di tengah perang dengan Israel yang masih berlangsung sampai sekarang.

Foto/X @queefiestt

Ini bukan pertama kalinya Armstrong menggunakan panggung sebagai sarana menyuarakan pendapat politik. Sebulan sebelumnya, saat konser di Australia, ia juga mengganti lirik dalam lagu yang sama menjadi sindiran kepada tokoh politik Amerika, JD Vance. Aktivisme lirik seperti ini telah menjadi ciri khas Green Day, band punk rock yang dikenal vokal dalam menyampaikan isu sosial dan politik.

Penampilan mereka di Coachella yang digelar di Indio, California, Amerika pada Sabtu, 12 April 2025 waktu setempat, tidak hanya dimeriahkan oleh rentetan lagu-lagu legendaris seperti Basket Case, Wake Me Up When September Ends, Minority, dan When I Come Around, tetapi juga ditandai dengan pernyataan Armstrong yang lantang menolak ekstremisme politik.

"Saya bukan bagian dari agenda MAGA," ujarnya dalam lagu pembuka American Idiot.

"Lagu ini adalah lagu anti-perang," lanjutnya sebelum membawakan lagu Holiday.

Coachella 2025 pun terasa semakin politis, dengan Senator Bernie Sanders sebelumnya muncul di panggung yang berdekatan untuk memperkenalkan Clairo sambil mengkritik kebijakan pemerintahan saat ini.

Dalam konteks ini, aksi Green Day menjadi salah satu penampilan paling berdampak malam itu. Bukan hanya karena musikalitas mereka, tetapi juga karena keberanian mereka menyampaikan opini.

Tidak hanya mengandalkan orasi, Green Day juga menghidupkan suasana dengan momen interaktif. Armstrong mengundang dua penonton naik ke panggung untuk tampil bersama. Seorang remaja bernama Brooke menyanyikan bagian lagu Know Your Enemy dengan penuh semangat, sementara penonton lainnya bahkan diberi kesempatan memainkan gitar Armstrong dalam lagu penutup Good Riddance (Time of Your Life).

Penampilan ini sekali lagi menegaskan posisi Green Day sebagai band yang tak hanya relevan secara musikal, tetapi juga berani berdiri di garis depan dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan sosial. Di tengah festival yang penuh hiburan dan glamor, mereka hadir sebagai pengingat bahwa musik masih punya kekuatan untuk menyuarakan kebenaran.

Topik Menarik