Profil Hamzah Sulaiman, Pemilik House of Raminten yang Meninggal di Usia 75 Tahun

Profil Hamzah Sulaiman, Pemilik House of Raminten yang Meninggal di Usia 75 Tahun

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 24 April 2025 - 17:20
share

Hamzah Sulaiman, pemilik restoran ikonik House of Raminten, meninggal dunia pada usia 75 tahun, Kamis (24/4/2025). Dikenal sebagai tokoh budaya dan pelestari tradisi Jawa, Hamzah bukan hanya pengusaha, tetapi juga seniman yang memperkenalkan konsep restoran dengan nuansa teatrikal dan kental akan budaya lokal.

Dengan gaya unik dan semangat pelestarian budaya, sosok Hamzah telah memberikan warna tersendiri bagi dunia pariwisata dan kuliner Yogyakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam dan warisan budaya yang tak ternilai.

Kabar duka ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @houseoframinten yang turut menyebut nama kehormatan Hamzah, Raminten KMT Tanoyohamijinindya.

Kepergian Hamzah sontak mengundang duka mendalam dari berbagai kalangan. Terutama masyarakat Yogyakarta yang mengenalnya sebagai seniman nyentrik, budayawan, dan pelopor konsep kuliner yang unik.

Profil Hamzah Sulaiman

Foto/Instagram @houseoframinten

Dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/4/2025), lahir pada 7 Januari 1950, Hamzah merupakan putra bungsu dari pasangan Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio), pendiri usaha ritel dan kerajinan Mirota yang telah lama berakar di Yogyakarta.

Pendidikan formalnya ia tempuh di Universitas Sanata Dharma, jurusan Bahasa Inggris. Di masa mudanya, Hamzah sempat merantau dan bekerja sebagai kru kapal pesiar serta menetap di Amerika Serikat sebelum akhirnya kembali ke Indonesia saat sang ayah jatuh sakit.

Sepulangnya ke Yogyakarta, Hamzah melanjutkan usaha keluarga sembari menapaki jalur bisnis dan budaya yang lebih personal. Ia kemudian merintis The House of Raminten, sebuah restoran yang mengusung nuansa Jawa dengan sentuhan kontemporer dan teatrikal.

Restoran ini menjadi ikon wisata kuliner karena keunikan atmosfer dan menu tradisional seperti sego kucing, minuman jamu, hingga tampilan interior yang sarat filosofi budaya.

Tak hanya restoran, Hamzah juga menggagas Raminten Cabaret Show, sebuah pertunjukan seni bernuansa Jawa yang dipadukan dengan konsep hiburan modern. Inovasi ini menjadikan Hamzah sebagai tokoh pelopor yang menjembatani tradisi dan tren masa kini tanpa kehilangan ruh budaya.

Ia pun menyandang gelar kehormatan Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamiji Nindyo, pengakuan atas kontribusinya dalam menjaga dan mempromosikan budaya Jawa melalui pendekatan yang orisinal dan inklusif.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasinya, seluruh unit bisnis milik Hamzah, termasuk Hamzah Batik dan House of Raminten, menutup operasional mereka selama satu hari pada Kamsis (24/4/2025).

Jenazah Hamzah disemayamkan di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ), Kasihan, Bantul. Sejumlah kerabat, sahabat, dan warga Yogyakarta berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal hangat, nyentrik, dan penuh dedikasi ini.

Topik Menarik