Riwayat Pendidikan Sutiyoso, dari Kopassus, Gubernur, hingga Menjadi Komisaris Ancol

Riwayat Pendidikan Sutiyoso, dari Kopassus, Gubernur, hingga Menjadi Komisaris Ancol

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 29 April 2025 - 07:31
share

Sutiyoso ditunjuk sebagai salah satu komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Jumat (25/4/2025). Berikut ini riwayat pendidikannya.

Melalui siaran pers, manajemen Ancol menyebut perubahan ini bertujuan untuk memperjuat pengawasan dan strategis bisnis perusahaan ke depan.

Faktanya, Sutiyoso bukan baru-baru ini saja menjadi komisaris perusahaan yang dibangun sejak tahun 1965 tersebut. Sutiyoso pernah menjadi komisaris Ancol namun mundur pada tahun 2023.

Berdasarkan RUPST 2025, ada tiga tokoh yang ditunjuk sebagai komisaris Ancol, yaitu mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, komedian Lies Hartono atau Cak Lontong, dan mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Riwayat Pendidikan Sutiyoso

Mengutip buku biografinya, Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando, Sutiyoso lahir di Desa Pongangan, Gunung Jati, Semarang, Jawa Tengah pada 6 Deesember 1944. Ia adalah anak keenam dari delapan bersaudara.

Ia menempuh pendidikan dasar di kampung halamannya itu. SD tempat ia belajar juga merupakan tempat ayahnya mengabdi sebagai guru sekaligus kepala sekolah.

Sutiyoso kemudian melanjutkan sekolah SMP di Kota Semarang. Oleh karena letak sekolahnya yang jauh dari rumahnya mengharuskan Sutiyoso harus indekos dan hidup mandiri.

Selepas dari SMP, Sutiyoso kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMA 1 Semarang. Kali ini ia tinggal Bersama ibunya, Sumini.

Lulus SMA, Sutiyoso terinspirasi dari kedua kakaknya untuk menjadi tentara. Namun keinginannya itu mendapat penentangan dari ibundanya. Tak ingin menjadi anak durhaka, ia pun mengubur mimpinya itu.

Sutiyoso kemudian memutuskan kuliah di Universitas 17 Agustus (Untag). Namun ia tidak lama menjadi mahasiswa di Untag. Hanya satu tahun saja.

Memasuki tahun kedua ia berencana pindah ke Fakultas Kedokteran atau Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro (Undip). Namun Undip pun tak juga ia pilih.

Dua hari merenung, Sutiyoso pun memantapkan diri untuk menjadi tentara dan meninggalkan bangku kuliah untuk mendaftar ke Akademi Militer Nasional (AMN) atau yang kini dikenal dengan Akademi Militer di Magelang.

Perjalanan Karier Sutiyoso

Setelah lulus pendidikan di Akmil pada 1968 dan Sarcab Infanteri 1969, Sutiyoso yang merupakan teman seangkatan Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar di Akmil memutuskan bergabung dengan Kopassandha yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Mengawali karier militernya di Korps Baret Merah, Sutiyoso langsung diterjunkan ke medan operasi menumpas pemberontakan bersenjata PGRS/Paraku di belantara Kalimantan. Kemudian Operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste hingga operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Keberhasilannya menjalankan tugas membuat kariernya semakin mentereng. Berbagai jabatan strategis di Kopassus pun dipercayakan kepadanya seperti, Danton Grup 2 Parako/Kopassandha, Wakil Komandan (Wadan) Grup 1 Kopassus, Serang.

Wakil Komandan (Wadan) Grup 3 Ujung Pandang. Kemudian Asisten Personel (Aspers) Kopassus, Asisten Operasi (Asops) Kopassus. Puncak kariernya di Kopassus adalah ketika Sutiyoso diangkat menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 1992-1993.

Setelah malang melintang di Kopassus, Sutiyoso akhirnya digeser menjadi Komandan Korem (Danrem) 062 Suryakancana, Bogor dan dinobatkan sebagai Danrem terbaik. Sutiyoso kemudian digeser menjadi Kasdam Jaya hingga akhirnya menjadi Pangdam Jaya menggantikan Mayjen TNI Wiranto yang diangkat menjadi Pangkostrad.

Posisinya sebagai panglima, kemudian merentangkan jalan menjadi gubernur. Gaya kepemimpinannya disebut-sebut banyak meniru mantan Gubernur Ali Sadikin.

Periode pertama (1997–2002) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Semasa menjadi orang nomor satu di ibukota Jakarta ia dijuluki Bang Yos. Jabatannya berlanjut pada periode kedua (2002-2007).

Sutiyoso pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB PBSI periode 2004-2008. Kemudian ia juga pernah pernah menjadi Ketua Umum ORARI pada 2006.

Sutiyoso juga pernah menjadi Ketua Umum DPP PKPI periode 2010-2015. Kemudian ia berlabuh di Partai Nasdem dan diangkat sebagai anggota dewan pertimbangan pada 2021, dan kini diangkat dalam jajaran komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Demikian riwayat pendidikan Sutiyoso. Semoga bermanfaat.

Topik Menarik