Ibu Hamil dan Balita Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Menjerit, 3 Hari Tak Dapat Bantuan
FLORES TIMUR, iNewsSumba.id – Sejumlah ibu hamil dan anak balita dan lansia yang rentan akan dampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang mengungsi di areal Perkebunan Lamaongan, Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, hingga kini belum terlayani bantuan. Terdata ada 10 balita, 14 lansia dan seorang ibu hamil yang berasal dari Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang yang secara mandiri mengungsi itu belum juga terlayani bantuan sejak erupsi terjadi Minggu (3/11/2024) dini hari lalu.
Terpantau Rabu (6/11/2024) para korban yang menempati 2 unit rumah sederhana dan membangun tenda darurat di Lamaongan, itu tergolong jauh dari lokasi pusat erupsi. Mereka berharap bisa terlayani bantuan.
“Sudah 3 hari kami belum terima bantuan apapun. Tolong pak, kami semua merasakan kekurangan, hanya bisa makan pisang dan ubi yang kami petik di kebun,” ungkap Yoseph Tobi, mewakili para pengungsi.
Tidak hanya bantuan dalam bentuk makanan, warga juga membutuhkan air bersih serta perlengkapan tidur seperti tikar dan selimut. Hal itu karena pada lam hari, hawa ditempat itu tergolong cukup dingin dan rentan berdampak pada kesehatan lansia dan balita. Juga untuk kebutuhan khusus kewanitaan juga diperlukan dalam kondisi dipengungsian itu.
Untuk diketahui, Pemkab Flores Timur sudah menyiapkan tiga lokasi untuk para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi. Ketiga lokasi tersebut adalah Posko Longa, Lewolaga dan Bokang Wolomatang di Kecamatan Titehena.