Ketegangan dan Misteri Pesugihan, Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa Siap Mengejutkan Penonton Surabaya
SURABAYA, iNewsSurabayaid - Film horor terbaru Danyang: Mahar Tukar Nyawa resmi tayang di bioskop-bioskop Kota Surabaya pada 7 November 2024. Castle Film Production telah menggelar acara Press Screening di XXI Ciputra World, Kamis (07/11/2024), yang dihadiri langsung oleh para aktor utama, Bhisma Mulia dan Mukhammad Kukuh Prasetya, menambah kemeriahan acara dengan antusiasme penonton yang hadir.
Kisah dalam film Danyang: Mahar Tukar Nyawa berpusat pada Galang (Bhisma Mulia), seorang pemuda yang bertekad menikahi kekasihnya, Resti (Sahila Hisyam), meskipun terhalang restu keluarga akibat perbedaan status sosial. Dalam keputusasaannya, Galang memilih jalan pesugihan untuk memperjuangkan cintanya. Dengan bantuan dukun Ki Randu (Egi Fedly), ia membuat perjanjian dengan Danyang, roh penunggu yang bersedia mengabulkan keinginannya dengan syarat mengorbankan nyawa sebagai tumbal.
Ketegangan dalam cerita memuncak saat nyawa Resti terancam oleh kutukan Danyang. Ibunya, Dasmi (Wulan Guritno), berjuang mati-matian untuk melindungi putrinya dari bahaya tersebut. Konflik antara cinta, pengorbanan, dan keputusasaan ini menambah kedalaman pada film horor ini, menjadikannya lebih dari sekadar kisah seram. Danyang: Mahar Tukar Nyawa juga menyoroti pengorbanan seorang ibu demi melindungi anaknya.
Salah satu pemeran utama, Bhisma Mulia, menjelaskan bahwa melalui film ini, ia ingin memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pesugihan, sesuatu yang kerap terdengar namun tidak banyak diketahui orang.
“Film ini memberikan sesuatu yang berbeda. Kita sering dengar pesugihan, tapi tidak semua orang tahu apa yang terjadi di baliknya, dan korbannya pun bisa acak, tidak selalu keluarga. Film ini mengingatkan bahwa pesugihan memiliki risiko dan tidak pandang bulu. Jadi, kita harus bertutur kata baik agar tidak sampai ditumbalkan oleh orang lain,” ungkap Bhisma Mulia dalam press screening.
Sementara itu, Kukuh Prasetya menambahkan bahwa film Danyang terasa segar karena tumbal yang menjadi inti cerita bukan hanya soal siapa yang menjadi korban, tetapi lebih dalam lagi mengenai alasan di balik munculnya tumbal tersebut, yaitu rasa cinta dari tokoh Galang.
“Tumbal itu bukan sembarang mengenai siapa yang jadi korban, tapi apa yang mendasari munculnya tumbal itu. Dalam film ini, tumbal hadir karena cinta Galang pada Resti. Kebanyakan orang mengaitkan tumbal dengan ekonomi, tapi tidak tahu ekonomi seperti apa. Jadi, menurutku, film ini membawa sudut pandang yang lebih fresh,” ujar Kukuh Prasetya.
Dengan alur cerita yang mengusung tema cinta, pengorbanan, dan konsekuensi dari keputusan-keputusan yang tak lazim, Danyang: Mahar Tukar Nyawa menawarkan pengalaman horor yang tidak hanya mencekam tetapi juga sarat makna. Film ini menghadirkan pesan mendalam tentang risiko di balik pesugihan, memperingatkan bahwa segala tindakan ada harga yang harus dibayar. Bagi para pencinta horor yang ingin lebih dari sekadar ketegangan, film ini menjadi pilihan yang layak untuk ditonton di akhir pekan ini.