Urban Wagyu Perluas Jangkauan Pasar Melalui Kolaborasi Strategis di Dunia Seni
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Urban Wagyu, merek di bawah naungan PT Lokal Kreasi Indonesia (PT LKI), terus memperkuat posisinya di pasar halal lifestyle F&B dengan mengimplementasikan strategi kolaborasi yang inovatif. Sebagai bagian dari strategi ini, Urban Wagyu berkolaborasi dengan Orasis Art Space, Citraland, Surabaya, dalam pameran seni bertajuk "A Man, A Monster, and The Sea".
Kolaborasi ini tidak hanya menjadi wadah bagi Urban Wagyu untuk memperkenalkan brand mereka kepada pecinta seni, tetapi juga menjadi momen peluncuran Munch Club, brand terbaru PT LKI, di pasar Surabaya Barat. Munch Club, yang sebelumnya telah sukses membuka gerai di Surabaya Timur, kini hadir dengan konsep pop-up cafe di galeri seni tersebut.
“Sebagai perusahaan halal lifestyle F&B, PT LKI sangat mendukung perkembangan budaya dan pop culture di Surabaya dan Indonesia pada umumnya. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan kami dengan generasi muda, yang merupakan target utama kami,” jelas Arga Pratama, Direktur Utama PT Lokal Kreasi Indonesia.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Urban Wagyu menghadirkan menu khusus yang terinspirasi dari The Mogus, karakter khas karya Mang Moel, seniman di balik pameran ini. Menu tersebut akan debut pada acara pembukaan pameran tanggal 22 November 2024, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seni dan budaya.
Setelah acara pembukaan, pop-up cafe Munch Club akan beroperasi hingga 25 Januari 2025, melayani pengunjung Orasis Art Space maupun masyarakat umum. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung seni lokal, tetapi juga mengamplifikasi penetrasi pasar Munch Club di wilayah baru.
Strategi PT LKI untuk memanfaatkan sektor seni dan budaya sebagai platform ekspansi merupakan bagian dari upaya memperkuat citra merek yang relevan dengan gaya hidup modern dan berkelanjutan. Dengan terus mengintegrasikan inovasi kuliner dengan budaya lokal, PT LKI berupaya meningkatkan daya saingnya di pasar F&B halal yang semakin kompetitif.
Langkah kolaboratif ini menunjukkan bagaimana perusahaan F&B dapat memanfaatkan ruang seni sebagai medium branding sekaligus alat penetrasi pasar, sebuah pendekatan yang semakin relevan di era ekonomi kreatif.