Mengurai Kemiskinan: Tantangan Besar bagi Indonesia
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kemiskinan adalah isu sosial kompleks yang terus menjadi tantangan utama dalam kehidupan masyarakat. Sebagai kondisi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, kemiskinan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga memengaruhi struktur sosial, interaksi antarindividu, serta stabilitas masyarakat secara keseluruhan.
Di negara berkembang seperti Indonesia, kemiskinan masih menjadi persoalan besar. Kesenjangan yang semakin lebar antara kelompok kaya dan miskin memperburuk situasi. Kemiskinan kerap dikaitkan dengan ketidakadilan ekonomi, keterbatasan akses pendidikan, dan ketimpangan sosial. Selain itu, faktor lain seperti struktur ekonomi yang tidak merata, kebijakan yang kurang efektif, globalisasi, dan perubahan lingkungan turut memperparah kondisi ini.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua jenis utama:
Kemiskinan Struktural
Kemiskinan ini terjadi akibat struktur sosial yang membatasi akses kelompok tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Contohnya adalah petani tanpa lahan yang cukup atau pekerja tidak terampil yang sulit memasuki pasar kerja.
Kemiskinan Kultural
Mengacu pada budaya yang mengakar dan menghambat perubahan, kemiskinan kultural sering kali diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Istilah ini dikenal sebagai culture of poverty atau budaya kemiskinan, yang menurut Oscar Lewis, lebih sulit dihilangkan dibandingkan kemiskinan itu sendiri.
Kemiskinan memiliki dampak luas, termasuk:
1. Penurunan Kualitas Hidup: Terbatasnya akses layanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya.
2. Pengucilan Sosial: Memperburuk kohesi masyarakat dan meningkatkan risiko perpecahan sosial.
3. Ketimpangan Ekonomi: Memunculkan kesenjangan pendapatan dan akses terhadap sumber daya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,36 juta orang, atau sekitar 9,5 dari total populasi. Keterbatasan finansial menyebabkan banyak keluarga tidak dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai, meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.
Penanggulangan kemiskinan membutuhkan pendekatan menyeluruh. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
Peningkatan Akses Pendidikan: Pendidikan yang berkualitas dapat memutus siklus kemiskinan.
Pemberdayaan Ekonomi: Mendorong keterampilan kerja dan membuka lapangan pekerjaan.
Reformasi Kebijakan: Mengutamakan efisiensi dalam distribusi sumber daya.
Perlindungan Sosial: Memberikan bantuan langsung bagi kelompok rentan.
Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan: Mengurangi dampak perubahan lingkungan pada kelompok miskin.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat melaksanakan program seperti peningkatan kondisi perumahan, pendidikan orang dewasa, dan dukungan bagi lansia. Di Indonesia, upaya serupa sudah dilakukan, tetapi masih lebih berfokus pada aspek ekonomi dibandingkan sosial, budaya, dan agama.
Kemiskinan adalah tantangan serius bagi pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia. Kesenjangan yang mencolok, terutama di kota besar seperti Jakarta, mencerminkan perlunya langkah nyata untuk menciptakan pemerataan kesejahteraan. Hanya dengan kerja sama semua pihak, Indonesia dapat mengatasi kemiskinan dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Penulis: Max Ridho Altamizi (Mahasiswa Untag)