Menyongsong 2025, Ini Strategi Bisnis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Menyongsong 2025, Ini Strategi Bisnis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Ekonomi | surabaya.inews.id | Sabtu, 28 Desember 2024 - 12:30
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tahun 2024 menjadi babak penuh tantangan bagi pelaku bisnis di Indonesia. Tekanan harga pangan, ancaman perlambatan ekonomi global, serta perubahan signifikan dalam perilaku konsumen menjadi ujian berat. Namun, stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik dan konsumsi rumah tangga tetap menjadi tumpuan harapan bagi perekonomian nasional.

Memasuki 2025, peluang baru mulai bermunculan, meskipun dibayangi ketidakpastian global. Untuk membantu pelaku usaha menghadapi masa depan, Marketing Enthusiast Community (MEC) sukses menggelar acara strategis bertajuk “The 2025 Playbook: Overcome The Uncertainty Ahead” pada Sabtu, 21 Desember 2024, di Binus FX Jakarta.

Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli: Rusdy Sumantri, Consumer & Marketing Insight Director NielsenIQ Indonesia, dan Ferry Setiawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO). Keduanya memberikan panduan komprehensif untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun depan.

Rusdy Sumantri memaparkan bahwa Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kokoh di tengah gejolak global. "Indonesia diproyeksikan mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,2 pada 2025, dengan inflasi yang stabil di 2,6,” ujarnya. 

Ia menekankan pentingnya memanfaatkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama ekonomi, meski tren deflasi sejak pertengahan 2024 harus tetap diawasi.

 

Sementara itu, Ferry Setiawan menyoroti sektor F&B sebagai motor penggerak utama ekonomi pada 2025. "Pelaku industri harus fokus pada inovasi kategori baru dan strategi promosi relevan untuk menjaga daya saing di tengah kenaikan harga pangan dan perlambatan ekonomi global," ungkapnya.

Perubahan perilaku konsumen menjadi sorotan utama dalam diskusi ini. Glenn Karela, CPM (Asia) sekaligus Founder MEC, mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia kini lebih selektif dan mengutamakan kualitas serta kenyamanan.

"Konsumen bersedia membayar lebih untuk produk berkualitas tinggi, tetapi juga cerdas dalam memanfaatkan diskon dan promosi. Ini peluang besar bagi pelaku bisnis untuk menciptakan inovasi yang memberikan pengalaman baru," jelas Glenn.

Untuk memasarkan produk butuh strategi bagi pelaku bisnis. Berikut pedoman bisnis tahun 2025:

1. Inovasi Produk: Kembangkan produk premium yang mengutamakan kualitas dan kenyamanan.
2. Strategi Promosi Digital: Manfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belanja personal dan efisien.
3. Value for Money: Seimbangkan harga dan nilai produk untuk menarik konsumen yang sensitif terhadap harga.

Dengan optimisme dan strategi yang tepat, tahun 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi pelaku bisnis Indonesia, meski tantangan global terus mengintai.

Topik Menarik