Jelang Imlek 2025, Produsen Kue Keranjang di Tasikmalaya Banjir Pesanan

Jelang Imlek 2025, Produsen Kue Keranjang di Tasikmalaya Banjir Pesanan

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Sabtu, 18 Januari 2025 - 18:30
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kue keranjang atau dodol China menjadi salah satu sajian khas yang selalu hadir dalam perayaan Imlek. 

Di Kota Tasikmalaya, salah satu produsen kue keranjang terkenal adalah usaha milik Ko Homsen yang berlokasi di Jalan Selakaso, Kelurahan Yudanagara, Kecamatan Cihideung.  

Menjelang perayaan Imlek yang akan jatuh pada 29 Januari 2025, produsen kue keranjang milik Ko Homsen mulai kebanjiran pesanan. 

Ditemui di tempat usahanya pada Sabtu (18/1/2025) pagi, Ko Homsen mengungkapkan bahwa pesanan kue keranjang sudah banyak diterima, terutama dari pelanggan setianya.  

"Kebanyakan pelanggan tetap. Pesanan sudah mulai berdatangan, cukup banyak," ujar Ko Homsen.  

Ia menambahkan, gelombang pesanan biasanya akan semakin meningkat satu minggu hingga empat hari menjelang Imlek.  

"Kebanyakan ramai itu seminggu atau empat hari sebelum Imlek," ucapnya. 

 

Ko Homsen menjelaskan bahwa kue keranjang merupakan salah satu kudapan khas yang selalu hadir dalam perayaan Imlek sebagai bagian dari tradisi.  

"Kue keranjang ini memang khas Imlek. Sudah menjadi kebudayaan dan tradisi yang selalu ada untuk jamuan," jelasnya.  

Menurut Ko Homsen, kue keranjang dibuat dari bahan sederhana, yaitu tepung ketan dan gula putih. 

Proses pembuatannya memakan waktu semalam, dan hasil terbaik didapatkan jika kue disimpan selama satu minggu sebelum dikonsumsi.  

"Bahan hanya tepung ketan dan gula putih. Prosesnya sekarang sudah menggunakan mesin, lalu disimpan 1-2 hari. Kalau disimpan hingga seminggu, hasilnya lebih bagus," ujarnya.  

Kue keranjang ini dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Namun, ia mengakui bahwa kenaikan harga bahan baku menjadi salah satu tantangan dalam produksinya.  

"Harga per kilogram Rp40 ribu. Kalau bahan baku tidak ada kendala, hanya saja harganya cenderung naik," tutup Ko Homsen.  

Topik Menarik