Kondisi Alam Kota Isfahan saat Dajjal Muncul Menjadi Rebutan Penguasa

Kondisi Alam Kota Isfahan saat Dajjal Muncul Menjadi Rebutan Penguasa

Teknologi | sindonews | Minggu, 8 Desember 2024 - 15:44
share

Kondisi alam Isfahan di Iran lokasi yang dipercaya munculnya Dajjal saat akhir zaman menjadi perhatian khusus banyak ilmuwan.

Mendengar istilah Yahudi Isfahan, sebagian orang mungkin masih tampak asing. Kelompok Yahudi tersebut sering disebutkan kelak bakal menjadi tentara Dajjal di akhir zaman.

Menurut kepercayaan agama Islam, Dajjal akan muncul di akhir zaman menjelang kiamat. Berdasarkan banyak riwayat seperti hadis yang dipercaya umat Muslim, Dajjal nantinya bakal datang dengan bala tentara yang sebagian di antaranya adalah pemeluk Yahudi dengan jumlah hingga 70.000 orang.

Pada salah satu riwayat yang populer, Dajjal diyakini akan keluar dari Ashbahan atau biasa disebut juga Isfahan. Wilayah ini termasuk dalam negara Iran, sekitar 440 km di bagian selatan Teheran.

Mengacu pada riwayat di atas, tak sedikit orang yang mulai menduga bahwa bala tentara Dajjal yang dimaksud adalah pemeluk Yahudi di Isfahan.

Isfahan merupakan sebuah kota di Iran. Menjadi salah satu wilayah terpadat, lokasinya berada sekitar 440 kilometer dari selatan Teheran.

Mengutip Jerusalem Post, Isfahan terletak di jalur Teheran menuju Teluk Persia. Wilayah ini dulunya dikenal sebagai rumah salah satu komunitas Yahudi tertua di Persia.

Melihat ke belakang, populasi Yahudi di Isfahan dulu terkenal karena keilmuannya dalam tata bahasa dan penafsiran Ibrani. Sekitar abad ke-12, populasinya bahkan diperkirakan berjumlah 15.000 orang.

Pada era itu, kehidupannya juga cukup maju. Namun, seiring waktu keberadaannya semakin menipis.

Saat ini, kota Isfahan diperkirakan masih memiliki 1.500 pemeluk Yahudi. Pada sisa-sisa peninggalannya, Isfahan.

Hadits ini bahkan menunjukkan nama kota dengan jelas yang letaknya di Iran bagian tengah yaitu Asbahan atau Isfahan, yang artinya Dajjal dari Khurasan akan melewati Isfahan dan akan diikuti oleh tujuh puluh ribu orang

Dikutip dari Insight of Scientific, jejak peradaban manusia di Khurasan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Saat Khurasan berada di bawah kekuasaan Achaemenid Persia, wilayah ini menjadi primadona dan banyak diperebutkan.

Saat ini, Khurasan menjadi salah satu nama di provinsi timur Iran. Khurasan Iran berbatasan dengan Turkmenistan di utara dan Afghanistan di timur. Selain itu, dalam bahasa Persia, Khurasan memiliki arti ‘Tanah Matahari Terbit’.

Sama halnya dengan Pulau Socotra, Khurasan juga diduga sebagai tempat persembunyian dajjal. Hal ini diperkuat dengan salah satu hadits dalam agama Islam yang menyatakan Dajjal akan keluar dari wilayah di Timur bernama Khurasan.

Selain kedua lokasi tersebut, ada juga pendapat yang mengatakan beberapa tempat lain sebagai tempat persembunyian dajjal. Dari sebuah pulau di Laut Arab hingga ada juga yang menyebut Lakshadweep.

‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).

Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.

Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.

Topik Menarik