Mengapa Tabrakan dengan Burung Bisa Sebabkan Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines?

Mengapa Tabrakan dengan Burung Bisa Sebabkan Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines?

Teknologi | sindonews | Jum'at, 27 Desember 2024 - 07:35
share

Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, yang belum lama terjadi ini diduga disebabkan oleh kawanan burung. Meski begitu, ini baru berupa dugaan karena penyebab utama kecelakaan masih diselidiki.

Pesawat yang tengah melakukan perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny di wilayah Chechnya, Rusia, diduga telah mengalami masalah penerbangan yang membuatnya harus melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer dari Aktau.

Kecelakaan pesawat Azerbaijan menyebabkan sedikitnya 38 orang dari 67 total penumpang pesawat meninggal dunia. Menurut data awal, terdapat 37 warga negara Azerbaijan, enam orang warga negara Kazakhstan, tiga warga Kirgistan, dan 16 orang warga negara Rusia di dalam pesawat tersebut.

Pengawas penerbangan Rusia mengungkapkan, jet Embraer 190 itu diduga mengalami keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung.

Tabrakan dengan Burung Bisa Sebabkan Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines

Dari penjelasan sebab kecelakaan ini mulai banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa menabrak burung yang ukurannya kecil ini bisa menyebabkan kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines? Rupanya tragedi pesawat jatuh akibat bertabrakan dengan burung sudah cukup banyak terjadi.

Misalnya seperti insiden di Bandara Internasional Jenderal Edward Lawrence Logan, Boston, Amerika Serikat pada 4 Oktober 1960, hingga di Bandara Le Bourget, Paris, Perancis pada awal 1995.

Lebih dari 14.000 bird strike atau menabrak burung dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat saja, menurut Federal Aviation Administration. Pada tahun 2022, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris melaporkan hampir 1.500 serangan burung sepanjang tahun.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2020 oleh para peneliti Jerman di Delft University of Technology dan Netherlands Institute of Flight Guidance di German Aerospace Center, melihat tingkat serangan burung pergerakan pesawat di beberapa negara di seluruh dunia.

Ditemukan bahwa Australia memiliki tingkat bird strike tertinggi. Diketahui jika hampir delapan untuk setiap 10.000 pergerakan pesawat mereka akan menabrak burung.

Menurut laporan yang dikumpulkan oleh Komite Pemogokan Burung yang berbasis di AS, sejumlah jenis unggas air seperti camar dan raptor adalah jenis burung yang paling umum untuk bersentuhan dengan pesawat di udara.

Dalam sebagian besar kasus menabrak burung, biasanya unggas ini menabrak kaca depan pesawat terbang atau terbang ke mesin, yang kadang-kadang dapat mengakibatkan pendaratan darurat.

Ketika banyak burung yang masuk ke mesin ini akan menyebabkan pemogokan atau kerusakan mesin yang membuat kinerja mesin tidak optimal. Hal inilah yang menimbulkan tingginya risiko pesawat terjatuh.

Dari 2013 hingga 2018, serangan burung menyebabkan kerusakan pesawat senilai $ 340 juta, menurut analisis oleh perusahaan asuransi Allianz Global Corporate and Specialty.

Perusahaan melaporkan bahwa perusahaan asuransi menerima lebih dari 900 klaim terkait serangan burung selama lima tahun untuk menutupi biaya perbaikan mesin yang rusak dan badan pesawat, yang meliputi struktur mekanis seperti sayap.

Itulah alasan kenapa menabrak burung bisa menyebabkan kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines. Meski diduga karena bird strike, analis di konsultasi kedirgantaraan AeroDynamic Advisory Richard Aboulafia menilai hal tersebut sepertinya tidak mungkin.

Topik Menarik