Demo Driver Ojol dan Kurir Hari Ini, 1.326 Personel Gabungan Disiagakan

Demo Driver Ojol dan Kurir Hari Ini, 1.326 Personel Gabungan Disiagakan

Terkini | inews | Kamis, 29 Agustus 2024 - 08:48
share

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 1.326 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal aksi demonstrasi driver ojek online (ojol) dan kurir di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (29/8/2024). Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta dan instansi terkait. 

"Untuk berjaga dan mengantisipasi, dalam rangka pengamanan aksi di kawan istana, kami melibatkan sejumlah 1.326 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis (29/8/2024).
 
Dia mengatakan, penutupan arus lalu lintas di sekitar lokasi demo bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas bakal disesuaikan dengan perkembangan dinamika di lapangan.

"Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkat maka diadakan penutupan jalan. Apabila jumlah masa tidak banyak lalin normal seperti biasa," kata dia. 

Susatyo menegaskan, seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi dan pelayanan secara humanis (berperikemanusiaan).

Dia juga mengimbau para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi menyampaikan pendapat dengan santun, tidak anarkis serta menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi dapat berjalan aman dan tertib.

Susatyo menyebutkan, personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang menyampaikan pendapat.

Sekitar 1.000 driver ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (29/8/2024). Aksi rencananya digelar di depan Istana Merdeka hingga kantor penyedia layanan ojol dan kurir.

"Dari beberapa kelompok rekan-rekan ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak pemerintah," kata Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono dalam keterangannya, dikutip Rabu (28/8/2024).

Igun mengatakan, Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia mendukung aksi damai tersebut. Asalkan, aksi digelar tanpa menimbulkan gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para driver ojol.

"Sedangkan pihak pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada, dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa undang-undang," ujarnya.

"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol, maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah. Hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," imbuhnya.

Topik Menarik