Ngerinya Tsunami Terbesar dalam Sejarah, Tinggi Gelombang hingga 524 Meter

Ngerinya Tsunami Terbesar dalam Sejarah, Tinggi Gelombang hingga 524 Meter

Terkini | inews | Senin, 2 September 2024 - 09:09
share

JAKARTA, iNews.id - Tsunami pernah melanda Indonesia. Dunia belahan lain juga pernah mengalaminya dan beberapa di antara mempunyai tinggi yang mencengangkan.

Tsunami merupakan gelombang raksasa yang disebabkan perpindahan air secara cepat. Biasanya, ini disebabkan beberapa jenis peristiwa geologis yang tiba-tiba seperti gempa Bumi atau letusan Gunung Berapi.

Tsunami juga disebabkan oleh tanah longsor atau mencairnya gletser atau apa pun yang memindahkan sejumlah besar air untuk menghasilkan gelombang yang memiliki panjang lebih dibanding laut normal.

Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang dan secara harfiah berarti gelombang pelabuhan. Di dunia ada beberapa kejadian tsunami besar yang melanda. Berikut daftarnya, sebagaimana dikutip dari How to Stuff , Senin (2/9/2024).

Tsunami Terbesar di Dunia

1. Tsunami Gunung St. Helens (853 Kaki)

Banyak orang mengetahui letusan gunung berapi Gunung St. Helens, yang terjadi pada 18 Mei 1980. Letusan ini juga menciptakan tsunami yang sebenarnya mega-tsunami lainnya saat sisi utara gunung runtuh, menciptakan tanah longsor yang kemudian menghasilkan gelombang besar. Gelombang tersebut mencapai ketinggian 853 kaki (259 meter) dan menyebabkan kerusakan yang luas.

2. Tsunami Bendungan Vajont (820 Kaki)

Pada 9 Oktober 1963, tanah longsor terjadi di atas Bendungan Vajont di Italia, menghasilkan gelombang setinggi 820 kaki (249 meter). Mega-tsunami ini terkenal karena sebagian disebabkan manusia.


3. Tsunami Teluk Icy (663 Kaki)

Mega-tsunami ini juga terjadi di Alaska, dan juga disebabkan tanah longsor besar. Pada 17 Oktober 2015, sejumlah besar batu menghantam Taan Fiord, yang merupakan jari Teluk Icy.

Gelombang yang dihasilkan memiliki ketinggian awal sekitar 330 kaki (101 meter), dan yang kedua 633 kaki (192 meter). Tinggi yang kedua mengacu pada elevasi tempat gelombang mencapai lanskap sekitarnya.

4. Tsunami Teluk Lituya 1936 (490 Kaki)

Sebelum tsunami besar yang memecahkan rekor 1958, ada tsunami lain di teluk yang sama. Tsunami ini terjadi pada 27 Oktober 1936, dan penyebabnya tidak diketahui secara pasti (kemungkinan besar tanah longsor bawah laut), tapi tsunami ini menciptakan gelombang besar. Ketinggian gelombang mencapai 490 kaki (149 meter), dan perkiraan tinggi gelombang antara 100 dan 200 kaki (30 dan 76 meter).

5. Tsunami Karrat Fjord (328 Kaki)

Di Greenland, pada 17 Juni 2007, tanah longsor yang disebabkan oleh mencairnya es gletser menyebabkan gelombang raksasa setinggi 328 kaki (100 meter) yang menghantam fjord dan menyebabkan kerusakan hingga sejauh 62 mil (100 km).

Tsunami Terbesar yang Pernah Tercatat: Teluk Lituya (1.720 Kaki)

Tsunami Teluk Lituya terjadi pada 9 Juli 1958, ketika gempa Bumi melanda daerah Alaska di sepanjang garis patahan Fairweather. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter ini mengguncang bongkahan batu besar di atas Teluk Lituya, Alaska, menyebabkan hampir 40 juta meter kubik (30,6 juta meter kubik) lereng gunung jatuh ke air.

Gelombang naik 1.720 kaki (524 meter) di atas permukaan laut, mengubah lanskap di sekitar seluruh teluk. Sebagai referensi, jika Gedung Empire State menjulang keluar dari teluk, gelombang itu akan melewatinya.

Beruntung, tidak banyak orang di dalam atau di sekitar teluk saat itu, dan hanya tiga perahu yang terhantam tsunami terbesar yang pernah tercatat di dunia.

Tsunami Paling Merusak: Tsunami Samudra Hindia (230.000 Korban Jiwa)

Gelombang yang lebih tinggi tidak selalu berarti lebih merusak. Pada 2004, Gempa Bumi melanda dengan episentrum di dekat Sumatra, Indonesia. Ini menyebabkan tsunami paling merusak dalam sejarah, yang dijuluki tsunami Samudra Hindia.

Saat gelombang pertama menghantam garis pantai di sekitarnya, ini menyebabkan kerusakan besar di 14 negara di sekitarnya, dari pantai timur India hingga pantai barat Myanmar. Gelombang yang lebih besar menyusul, dan jumlah korban tewas terakhir mencapai hampir 230.000 orang.

Meskipun beberapa gelombang setinggi 100 kaki (30 meter), sebagian besar kerusakan dan hilangnya nyawa disebabkan oleh daerah pesisir yang padat penduduk.

Topik Menarik