Kasus Pemalakan Dokter Aulia Risma hingga Rp40 Juta per Bulan Dilakukan sejak Awal Pendidikan

Kasus Pemalakan Dokter Aulia Risma hingga Rp40 Juta per Bulan Dilakukan sejak Awal Pendidikan

Terkini | okezone | Senin, 2 September 2024 - 10:00
share

AKSI mengakhiri hidup yang dilakukan oleh dr. Aulia Risma Lestari, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anastesi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang di RSUP Kariadi menguak fakta baru.

Semasa pendidikan, dr. Aulia ternyata diminta uang Rp20 hingga 40 juta per bulan di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut.

“Permintaan uang ini berkisar antara Rp 20 – Rp 40 juta per bulan,” ujar Jubir Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 1 September 2024.

“Berdasarkan kesaksian, permintaan ini berlangsung sejak almarhumah masih di semester satu pendidikan atau di sekitar Juli hingga November 2022,” katanya.

Namun, dugaan permintaan uang diluar biaya pendidikan resmi itu tak hanya berlaku untuk dr. Aulia, namun juga untuk teman-teman seangkatannya. Karena itulah, dr. Aulia lantas ditunjuk bertugas menjadi bendahara angkatan untuk menerima pungutan dari teman seangkatannya itu, dan menyalurkan uang tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan non-akademik.

“Almarhumah ditunjuk sebagai bendahara angkatan yang bertugas menerima pungutan dari teman seangkatannya dan juga menyalurkan uang tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan non-akademik,” tutur dr. Syahril.

“Antara lain membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji OB, dan berbagai kebutuhan senior lainnya,” tuturnya.

Dokter Aulia dan keluarganya lantas mulai terbebani dengan pungutan ini. Faktor ini lah yang diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran. Pasalnya, Dokter Aulia tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu.

“Bukti dan kesaksian akan adanya permintaan uang diluar biaya pendidikan ini sudah diserahkan ke pihak kepolisian untuk dapat diproses lebih lanjut,” kata dr.  Syahril.

Topik Menarik