Dokter Puskesmas Sebut Ada Indikasi Pasien Asal Palembang Diduga Terkena Penyakit Cacar Monyet

Dokter Puskesmas Sebut Ada Indikasi Pasien Asal Palembang Diduga Terkena Penyakit Cacar Monyet

Terkini | palembang.inews.id | Selasa, 3 September 2024 - 17:30
share

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Salah satu warga Jalan KH Azhari, Kelurahan 3-4 Ulu, Palembang,inisial JL (40), diduga terdiagnosa terkena penyakit Cacar Monyet.

Hal itu diketahui setelah JL, berobat ke Puskesmas 4 Ulu, Kamis (29/8/2924) lalu. Lalu pihak dokter puskesmas menyarankan isolasi mandiri selama dua minggu, agar mencegah penyebaran virus monyet. Kemudian mengimbau JL, untuk tidak keluar rumah atau isolasi mandiri setelah dipulangkan.

Meski demikian, Dokter Umum Puskesmas 4 Ulu Palembang, dr Gerry Arvin Taruna menyebut, pihaknya belum bisa memastikan pasien terkontaminasi cacar monyet.

"Kami belum bisa memastikan, apakah terkontaminasi cacar monyet atau bukan, karena butuh pemeriksaan dan proses lebih lanjut,” ujar dia kepada awak media, Selasa (3/9/2024).

Gerry mengatakan, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan awal, apabila pasien mengalami gejala-gejala tertentu, akan dilakukan penanganan lanjut.

“Kita hanya sebatas suspect atau terduga, kita akan kembalikan ke Kemenkes terkait memberikan pernyataan resmi terkait wabah tersebut,” kata dia.

Wabah virus ini, ungkap Gerry, gejalanya terlihat dari bentuk muka atau lesinya, biasanya dimulai dari badan, lalu kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Nah pada tubuh pasien JL ini, sambung di, lesinya banyak di tangan dan kaki, bentuknya seperti keropeng warna hitam.

“Setelah dilakukan pemeriksaan disini diberi obat, esok harinya kami mendatangi pasien di rumahnya dan ternyata mulai membaik,” ungkap dia.

Gerry melanjutkan, bahwa pasien mendapat penyakit tersebut dari tetangganya, karena si pasien ini tidak pernah keluar kota ataupun keluar negeri, tapi tetangganya ada yang mengalami seperti ini tapi jarak rumahnya sedikit jauh.

“Sampel sudah diambil untuk dikirim ke Lab dilakukan Dinkes, kita hanya melakukan penanganan pertama. Pasien kita juga diimbau untuk di rumah saja atau isolasi mandiri selama dua minggu, mengingat penyakit tersebut menular dari droplet atau kontak fisik,” tandas dia.

Topik Menarik