18 Tahun Berkiprah, PANDI Gencarkan Peningkatan Literasi dan Ekosistem Digital Indonesia

18 Tahun Berkiprah, PANDI Gencarkan Peningkatan Literasi dan Ekosistem Digital Indonesia

Terkini | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 19:17
share

JAKARTA – Memperingati 18 tahun kiprahnya di dunia digital, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ingin memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat selain menjalankan perannya sebagai pengelola, pengoperasi, dan pemeliharaan Penyelenggaraan Sistem Elektronik Nama Domain.

Berkolaborasi dengan Mitra Registrar, KADIN serta Institusi Pendidikan, PANDI tahun ini telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 15.000 peserta yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, hingga para pelaku UMKM agar bisa Go Digital. Inisiasi ini merupakan komitmen PANDI dalam membangun ekosistem digital di Tanah Air.

“Masih rendahnya literasi digital di Indonesia menjadi tantangan terbesar negeri ini, oleh karena itu PANDI gencar melakukan literasi digital agar masyarakat mendapatkan kesempatan dan peluang yang lebih besar di era teknologi yang berkembang pesat ini,” ujar Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak dalam acara Konferensi Pers HUT PANDI ke-18 di Menara Tendean, Jakarta, Senin, (2/9/2024).

“Kami berharap ke depannya PANDI bisa lebih merangkul masyarakat agar bisa menjembatani kesenjangan digital dan membuka akses yang lebih luas terhadap teknologi, sehingga masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan bisa berimbang dalam hal keahlian maupun keterampilan digital,” harapnya.

Nantinya, program literasi digital tak hanya sebatas pelatihan, workshop, webinar maupun kunjungan industri, tapi PANDI juga akan memberikan beasiswa pendidikan kepada putra putri terbaik bangsa yang berprestasi.

“Selain bertujuan mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan, Program Beasiswa PANDI ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan visi misi PANDI untuk  berperan aktif dalam pengembangan, riset dan inovasi teknologi internet, serta berkontribusi membangun SDM unggul dan berkualitas di masa depan,” ungkap John.

 

PANDI juga mengembangkan berbagai inovasi teknologi, mulai dari IDADX, IDCHAIN dan lainnya.

Indonesia Domain Data Abuse eXchange (IDADX) merupakan sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.

IDADX dapat mengidentifikasi penyalahgunaan Nama Domain .id seperti phishing, malware, spam, botnet, judi online dan pornografi. Nantinya, laporan dari masyarakat maupun pemerintah terkait abuse dapat langsung terintegrasi ke dalam sistem tersebut. Jika terbukti terdapat penyalahgunaan, maka PANDI akan melakukan prosedur suspend.

Sementara IDCHAIN merupakan sebuah framework berbasis Decentralized Identifier pada jaringan blockchain. “IDCHAIN merupakah hasil riset PANDI yang telah diterbitkan dalam bentuk White Paper. Untuk merealisasikan IDCHAIN, PANDI akan membentuk Decentralized Autonomous Organizations (DAO) yaitu suatu organisasi otonom yang terdesentralisasi dengan mengajak beberapa Key Stakeholder seperti Operator Telekomunikasi, Universitas, dan Asosiasi terkait,” ungkap John.

Melalui IDCHAIN, pengguna dapat mengelola, mengamankan, dan membagikan identitas digital dengan cara yang aman dan terdesentralisasi. Nantinya, data pribadi tidak lagi dikendalikan oleh satu entitas terpusat, melainkan oleh pemilik data itu sendiri, dan ini sangat menjanjikan dalam melindungi data pribadi namun tetap mematuhi UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi.

“Dengan semangat membangun ekosistem digital yang kuat, PANDI berharap dapat terus menjadi motor penggerak inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat dan perkembangan teknologi di Indonesia,” tutup John.

Topik Menarik