Polda Jateng Akan Bongkar Makam dr Aulia Risma, Ini Kata Kabid Humas

Polda Jateng Akan Bongkar Makam dr Aulia Risma, Ini Kata Kabid Humas

Terkini | inews | Rabu, 4 September 2024 - 21:38
share

SEMARANG, iNews.id Kepolisian Daerah (Polda) Jateng berencana membongkar makam dr Aulia Risma Lestari, dokter PPDS Undip yang meninggal dunia diduga karena kasus bullying.

Meski demikian, pembongkaran makam tersebut masih dalam tahap kajian.

Nah ini dinamika, kita lihat perkembangan lebih lanjut (apakah akan dilakukan pembongkaran makam atau tidak), ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Rabu (4/9/2024).

Polda Jateng, sebutnya, saat ini masih melakukan serangkaian pemeriksaan bagian dari penyelidikan untuk mengungkap insiden tersebut. Di antaranya; melakukan uji laboratorium forensik (Labfor) untuk sampel suara korban, tulisan tangan dan bukti-bukti lain. Ini merupakan rangkaian pemeriksaan dari bukti-bukti hasil investigasi Kementerian Kesehatan yang pada 30 Agustus lalu sudah diserahkan ke Polda Jateng.

Tim investigasi Kemenkes RI hanya berikan data. Penyelidikan itu tugasnya Polri. Labfor dan sebagainya, untuk dibuktikan secara ilmiah dan hukum ya, itu tugasnya Polri, mereka hanya memberikan data ke kepolisian, kata dia.

Ini step by step akan kami lakukan satu demi satu, terhadap informasi yang diterima, kita harus berhati-hati sekali pembuktiannya, kompetensi kita, prosedural, jangan sampai grudak gruduk atau asal membuat keterangan kepada masyarakat, kata Kabid Humas.

Diketahui, pada Rabu (4/9/2024) ini keluarga korban didampingi kuasa hukum Misyal Ahmad juga melaporkan lebih dari 1 orang senior korban di PPDS FK Undip. Proses pelaporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng.

Ahmad bercerita korban sempat mengeluh kerja overtime di RSUP dr Kariadi sebab hampir 24 jam, mulai pukul 03.00 WIB hingga 01.30 WIB esok harinya.

Keadaan ini sempat dilaporkan ke Kepala Prodi Anestesi PPDS FK Undip, namun, sebut Ahmad, keluhan itu tak ditanggapi serius.

Keluarga telah memberitahu kepada kepala prodi sejak tahun 2022 tetapi tidak ditanggapi, ibu almarhumah telah berkali-kali melaporkan itu, kata Ahmad yang juga merupakan kuasa hukum di Kementerian Kesehatan itu.

Topik Menarik