Spesies Baru Dinoasurus Ditemukan di Jepang, Ukurannya Hanya Sebanding dengan 2 Ekor Kucing

Spesies Baru Dinoasurus Ditemukan di Jepang, Ukurannya Hanya Sebanding dengan 2 Ekor Kucing

Terkini | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 11:31
share

SPESIES baru dinosaurus telah ditemukan di Tamba-Sasayama, di Prefektur Hyogo, Jepang baru-baru ini. Namun, fosil yang terdiri dari 17 tulang yang terpelihara dengan baik, yang sebagian besar merupakan milik satu individu dinosaurus itu, memberi gambaran yang berbeda dengan spesies dinoasaurus yang diketahui umum.

Jika kita membayangkan dinosaurus, yang tergambar di imajinasi adalah mahkluk purba berukuran besar. Namun, dri sisa tulang-tulangnya, spesies baru ini diketahui sebagai seekor makhluk berukuran kecil, setara dengan ukuran dua kucing rumahan.

Dilansir IFL Science, dinoasurus tersebut hanya memiliki panjang sekira 80 sentimeter dan berat hanya 10 kilogram.

Meskipun secara teknis ia adalah ceratopsian – salah satu dinosaurus herbivora berparuh yang hidup di Amerika Utara era Cretaceous – spesies ini tidak memiliki banyak ciri khas yang terlihat pada spesies lain dalam kelompok tersebut.

Nama "ceratopsia", berarti "wajah bertanduk"; dengan spesies paling terkenal adalah Triceratops, binatang besar, berjumbai, dan dengan tiga tanduk. Tetapi spesies baru ini tidak memiliki jumbai ataupun tanduk besar.

Kaki depan dinosaurus ini tidak menyentuh tanah. Ia memiliki rambut mohawk kecil yang aneh di punggungnya, dan, menurut analisis yang dilakukan pada tulang kakinya, ia kemungkinan masih muda dan masih tumbuh ketika ia mati – mungkin seperti remaja canggung seperti dinosaurus.

Secara keseluruhan, spesies ini adalah sejenis gremlin, dan karena itulah diberi nama Sasayamagnomus saegusai. Nama tersebut berasal dari tiga sumber: Sasaya, tempat fosil tersebut ditemukan; Saegusa, nama keluarga mendiang paleontolog Haruo Saegusa; dan gnome, makhluk kecil mistis yang hidup di bawah tanah dan berlarian menjaga harta karun mereka.

 

Satu hal yang mungkin membedakan makhluk kecil ini dengan ceratopsia lainnya adalah tempat penemuannya. Jepang berada jauh dari Amerika Utara dimana spesies dinosaurus bertanduk banyak ditemukan. Bahkan, Jepang merupakan tempat terjauh di timur tempat ceratopsia pernah ditemukan.

Meski begitu, penemuan fosil S. Saegusai ini bukan merupakan bukti bahwa jepang merupakan eksklave dinosaurus bertanduk yang sebelumnya tidak diketahui. Sebaliknya, ini bisa berati fosil yang beru ditemukan itu sangat tua sehingga berasal dari sebelum kelompok tersebut pindah ke Amerika Utara.

Faktanya, fosil ini memiliki cukup banyak kesamaan dengan fosil-fosil lain – termasuk Auroraceratops rugosus dari China dan Aquilops americanus dari Amerika – yang membantu mempersempit perkiraan kapan tepatnya migrasi besar itu terjadi.

Rincian penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Papers in Palaeontology.

Topik Menarik