Tahanan Tewas Tragis di Polsek Kumpeh Ilir, Keluarga Korban Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Tahanan Tewas Tragis di Polsek Kumpeh Ilir, Keluarga Korban Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Terkini | inews | Jum'at, 6 September 2024 - 14:52
share

MUARO JAMBI, iNews.id- Seorang tahanan kasus pencurian, Muhammad Agil Alfarizi (22), tewas secara tragis di Polsek Kumpeh Ilir, Resor Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kematian korban menimbulkan kecurigaan dari pihak keluarga yang menganggap ada beberapa kejanggalan.

Mengetahui ada kejanggalan, warga tidak terima dan emosi. Kemarahan warga semakin memuncak setelah mereka tidak menemukan satu pun petugas di Mapolsek Kumpeh Ilir saat hendak meminta pertanggungjawaban. 

Warga yang emosi kemudian meluapkannya dengan merusak Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Kumpeh Ilir. 

Sementara itu, jasad korban sempat diautopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Jambi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, sebelum akhirnya dibawa pulang untuk dimakamkan.

Tangis histeris ibu korban pecah saat jenazah sang putra tiba di rumah duka. Sang ibu tak kuasa menahan kesedihan setelah mengetahui anak bungsu dari empat bersaudara itu tewas secara tragis. Keluarga, kerabat dan tetangga juga tampak larut dalam kesedihan.

Ayah korban, Ibnu Kasir, menceritakan kronologi penangkapan hingga menemukan sang anak sudah tak bernyawa di puskesmas. Menurutnya, korban tewas satu jam setelah ditangkap oleh dua oknum polisi berinisial P dan Y. 

"Penangkapan dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB  dan pada pukul 22.00 wib malam diketahui telah meninggal dunia," ujar Ibnu Kasir di rumahnya, Jumat (6/9/2024).

Dia menemukan kejanggalan dari kematian anaknya terdapat luka bekas jeratan tali di bagian leher. Selain itu, saat ditangkap, korban tidak menggunakan celana panjang, melainkan celana pendek tanpa ikat pinggang. 

"Karena ada kejanggalan yang saya tidak terima, di sininya (leher) seperti ada bekas lilitan tali," ucapnya.

Winda, kakak kandung korban berharap kasus ini diusut tuntas. Selain itu, dia meminta dua polisi yang diduga bertanggung jawab ditindak secara hukum.

"Harapan kami ingin  ketuntasna dari permasalahan ini," katanya.

Topik Menarik