Krisis Air Bersih Landa Cilegon, Warga Cari Air ke Hutan dan Harus Tunggu 3 Jam untuk 1 Galon Air

Krisis Air Bersih Landa Cilegon, Warga Cari Air ke Hutan dan Harus Tunggu 3 Jam untuk 1 Galon Air

Terkini | pandeglang.inews.id | Minggu, 8 September 2024 - 18:40
share

CILEGON, iNewsPandeglang.id - Krisis air bersih melanda Gunung Penawen, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, warga terpaksa mencari air bersih hingga harus menunggu tiga jam di hutan untuk mendapatkan satu galon air.

Selama dua bulan terakhir, warga Gunung Penawen menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan air bersih. Dengan sumber mata air dan aliran sungai yang mengering, mereka harus menyusuri jalan menuju hutan, baik dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor, untuk mengisi tempat penampungan air. 

Di lokasi yang tersisa, warga sering kali harus menunggu hingga tiga jam untuk mengisi satu galon air dari sumur yang terletak jauh di area hutan. Ketersediaan air keruh pun sering kali menjadi pilihan karena sedikitnya sumber mata air yang masih mengalir. Banyak warga bahkan harus menginap di tempat tersebut demi mendapatkan cukup air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.


Krisis air bersih melanda Gunung Penawen, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten akibat kemarau panjang. Foto iNews/Iskandar Nasution

 

“Menunggu tiga jam untuk satu galon air sangat melelahkan. Kami terpaksa menginap di sini hanya untuk mendapatkan air bersih," ujar  Jemiah salah satu warga saat ditemui pada Jumat (7/9/2024).

Biasanya, air bersih digunakan untuk mencuci, memasak, mandi, dan minum. Warga di wilayah perbukitan Merak mengaku bahwa mereka belum menerima bantuan air bersih dari pemerintah setempat, meskipun mereka menghadapi krisis air akibat kemarau panjang.

 

“Kami sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan air bersih, tapi kondisi ini sangat sulit. Kadang kami harus menggunakan air yang keruh karena sumber air yang terbatas," kata Sumantri warga lainnya.

Camat Pulomerak, Ade Heru Sanjaya, mengaku bahwa pihaknya akan melibatkan industri di kawasan Merak untuk membantu mendistribusikan air bersih ke wilayah perbukitan. Selain itu, delapan wilayah di perbukitan Merak mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.

“Kami sedang berusaha melibatkan industri di kawasan Merak untuk membantu mendistribusikan air bersih ke daerah yang terkena dampak. Selain itu, kami juga mempersiapkan program pipanisasi dan jaringan distribusi utama untuk jangka panjang," ucap Ade. 

Krisis air bersih yang melanda Gunung Penawen memerlukan perhatian segera dari pemerintah dan pihak terkait. Upaya untuk menyediakan solusi jangka panjang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di masa depan.

Topik Menarik