Transisi Energi Terbarukan, Ini Tantangan Terbesar RI

Transisi Energi Terbarukan, Ini Tantangan Terbesar RI

Terkini | okezone | Selasa, 10 September 2024 - 15:26
share

JAKARTA Indonesia harus melakukan transisi energi terbarukan untuk mencapai target zero emission. Namun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi saat melakukan transisi energi terbarukan.

Standard Chartered Group CEO Bill Winters menekankan bahwa salah satu kendala terbesar dalam transisi energi bukanlah adanya kekurangan dana, namun tantangan untuk mengarahkan modal ke tempat yang paling membutuhkan.

Dirinya menjelaskan bahwa sejumlah perubahan kebijakan di ASEAN dan Indonesia telah membantu menciptakan kerangka standar untuk menjembatani kesenjangan antara investor dan proyek yang membutuhkan pendanaan.

Kita dapat bersama-sama membahas bagaimana kita dapat mengajak sektor swasta untuk membantu pencapaian berbagai tujuan sektor publik, namun tentunya sejalan dengan upaya selaras dari sektor publik. Jika kita melakukan hal tersebut, melalui kemitraan, kita dapat fokus pada hal-hal yang dapat memberikan dampak terbesar, dan saya yakin bahwa kita dapat menyelesaikan masalah eksistensial yang kita hadapi ini, jelas Bill diskusi panel penting dengan tema Decarbonisation Opportunities in ASEAN, dikutip Selasa (10/9/2024).

Standard Chartered sebelumnya telah mengumumkan komitmen untuk memobilisasi USD300 miliar dalam bentuk Pendanaan Keberlanjutan (Sustainable Finance) hingga tahun 2030. Selama periode Januari 2021 hingga September 2023, Standard Chartered secara global telah memobilisasi USD87,2 miliar untuk memenuhi komitmen tersebut, yang menunjukkan bahwa Standard Chartered berhasil mewujudkan ambisinya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menilai, dengan keragaman perekonomian ASEAN, selalu ada peluang untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, secara bersamaan selalu ada tantangan untuk memastikan bahwa setiap negara anggota ASEAN memiliki kemampuan dan kecukupan dana untuk mengatasi isu perubahan iklim.

Topik Menarik