Wacana Susu Ikan, Komisi IX DPR Nilai Bisa Jadi Solusi Buat Anak yang Tak Suka Makan Ikan

Wacana Susu Ikan, Komisi IX DPR Nilai Bisa Jadi Solusi Buat Anak yang Tak Suka Makan Ikan

Terkini | inews | Kamis, 12 September 2024 - 11:59
share

JAKARTA, iNews.id - Komisi IX DPR RI mendukung ide susu ikan yang diusulkan masuk dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pengganti susu sapi. Namun lebih tepat istilahnya minuman bergizi tinggi sebab produk olahan ikan tidak dapat dikatakan sebagai jenis susu.

"Kami menyambut positif ya usulan tersebut, sangat baik. Hanya saja lebih tepat bila dinamakan atau istilahnya adalah minuman bergizi tinggi dari ikan," ujar Anggota Komisi IX Arzeti Bilbina, Kamis (12/9/2024).

Arzeti menjelaskan penamaan susu ikan dianggap kurang tepat oleh para ahli gizi karena produk minuman yang dimaksud bukan berasal dari puting ikan langsung seperti halnya dengan sapi.

"Ahli gizi kurang menyetujui dengan bahasa susu ikan, karena susu itu keluarnya dari puting. Sedangkan ikan tidak, sehingga lebih baik menggunakan bahasa minuman bergizi tinggi," jelasnya.

Terlepas dari penamaan tersebut, Arzeti mengatakan gagasan program pengganti susu sapi tersebut sangat baik. Pasalnya susu yang berasal dari ikan ini memiliki kandungan omega 3 yang tinggi dan baik untuk mendukung kecerdasan anak-anak.

"Ikan adalah sumber protein berkualitas, omega 3-nya tinggi, kandungan vitamin dan mineral juga. Serta mendukung kesehatan otak, menjaga kesehatan kulit, dan buat imun juga sangat baik, papar Arzeti.

Dulu kita selalu membeli salmon laut dalam yang memiliki kandungan omega tinggi, sedangkan susu sapi kuat lemak jenuhnya, sambung dia.

Susu ikan sudah dikembangkan di Indramayu dengan memiliki beberapa varian rasa seperti vanila, cokelat, dan stroberi. Penambahan rasa ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya terima konsumen, terutama anak-anak, yang kurang familiar dengan rasa alami produk berbasis ikan.

Oleh karenanya Arzeti menyambut ide tersebut juga dianggap bisa menjadi solusi bagi anak-anak yang tidak suka makan ikan.

Lebih praktis karena bisa langsung diminum anak-anak. Jadi nggak ada alasan lagi anak-anak nggak mau makan ikan karena lewat produk olahan menjadi minuman, rasanya pun bisa lebih diterima anak, ungkap Arzeti.

Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan ini menilai perlu riset lebih lanjut juga untuk memperhatikan keamanan produk susu ikan. Arzeti mengingatkan, sebagian orang, utamanya anak-anak, memiliki alergi bawaan terhadap produk berprotein tinggi seperti ikan yang dapat memicu reaksi serius.

"Perlu diperhatikan juga mengenai faktor alergi ketika mengonsumsi produk minuman dari ikan. Anak-anak yang alergi bisa timbul gejala ringan seperti gatal-gatal hingga reaksi yang lebih berat seperti anafilaksis," katanya.

Topik Menarik