Pemprov Sultra Klaim Konstruksi Gerbang dari Papan Semen Kuat 25 Tahun

Pemprov Sultra Klaim Konstruksi Gerbang dari Papan Semen Kuat 25 Tahun

Terkini | okezone | Kamis, 12 September 2024 - 14:22
share

KENDARI - Gerbang Jalan Pariwisata Kendari-Toronipa, Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan anggaran fantastis bernilai Rp33,8 miliar dibangun tanpa konstruksi beton tapi menggunankan papan semen GRC board, kini rusak parah. Bangunan tersebut menjadi viral .

Gerbang pariwisata kendari-toronipa yang dibangun mirip dengan gerbang London Bridge teresbut rusak meski baru selesai pada Februari 2024.

Kerusakan di beberapa bagian gerbang mengundang banyak komentar publik karena konstruksinya hanya menggunakan papan semen atau GRC board yang mudah rusak. Gerbang dengan delapan pilar setinggi 16 meter tersebut menguras anggaran sekitar Rp33,8 miliar dari APBD.

Sejumlah pelajar yang sering melintasi gerbang itu menyatakan kerusakan sudah terjadi beberapa bulan pasca gerbang selesai dibangun. 

"Bagian dalam konstruksi gerbang tersebut kosong dan hanya ditopang oleh konstruksi besi yang menahan papan semen," ujar Aina, salah seorang pelajar, Kamis (12/9/2024).

Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul membenarkan bahwa konstruksi gerbang tersebut memang dibuat dari papan semen. Namun, dirinya mengklaim konstruksi tersebut mampu bertahan hingga 25 tahun.

Pihaknya menjelaskan, pembangunan gerbang sudah sesuai dengan rancangan karena papan semen memungkinkan ornamen gerbang dibentuk lebih mudah.

 

Konstruksi seperti itu, sambungnya, sudah banyak digunakan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di gerbang rumah jabatan Gubernur Sultra yang menggunakan material yang sama.

"Pekerjaan gerbang saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor dan belum diserahkan kepada pemerintah," ujarnya.

Diketahui, gerbang jalan pariwisata Kendari-Toronipa merupakan bagian dari mega proyek jalan kendari-toronipa sepanjang 14 kilometer yang menghabiskan anggaran sekitar Rp1,1 triliun dan diresmikan pada akhir masa jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.

Topik Menarik