Tega! ABG Cantik Diusir dari Pesawat dan Ditelantarkan Sebatang Kara di Bandara

Tega! ABG Cantik Diusir dari Pesawat dan Ditelantarkan Sebatang Kara di Bandara

Terkini | okezone | Selasa, 17 September 2024 - 18:07
share

SEORANG ibu marah besar setelah anak perempuannya berusia 14 tahun diturunkan paksa dari pesawat dan ditinggalkan telantar seorang diri di Bandara Toronto, Kanada.

Remaja cantik bernama Camryn Larkan itu bahkan sudah duduk manis di kursi pesawat Porter Airlines, sebelum akhirnya diusir dengan alasan pesawat overload . Ibunda Camryn menuding pihak maskapai telah membahayakan putrinya.

"Mereka menempatkan anak saya dalam bahaya. Itu benar-benar kelalaian dan itu tidak boleh terjadi pada anak di bawah umur lainnya," ucap ibunda Camryn, Catherine, mengutip People.

Pihak Porter Airlines dengan entengnya menyebut nama Camryn Larkan harus dihapus dari daftar manifes penumpang saat itu.

"Karena masalah berat (badan) dan keseimbangan (pesawat). Kru meminta sukarelawan untuk memesan ulang keesokan harinya. Jika tidak ada yang datang, penumpang dipilih berdasarkan jenis tarif mereka," sebut maskapai.

"Tim kami tidak mengetahui saat itu bahwa Camryn masih di bawah umur. Camryn segera meninggalkan bandara dan hanya ada sedikit kesempatan bagi tim kami untuk mendiskusikan pilihan dengannya," katanya lagi.

Sementara Camryn saat dikonfirmasi mengaku lega karena sang ayah dapat kembali ke bandara untuk menjemputnya. Jika tidak, Saya akan sendirian, ucap gadis berambut pirang itu.

Menurunkan penumpang dengan dalih menjaga keseimbangan bobot bukanlah hal yang jarang terjadi, terutama pada pesawat berukuran kecil. Namun, Camryn tetap saja kecewa karena pihak maskapai tidak menyampaikan informasi tersebut kepadanya sejak awal, sehingga dia terkejut saat pesawat akhirnya harus lepas landas tanpa dirinya.

Saya merasa sangat bingung. Saya pikir saya akan kembali ke tempat duduk saya. Saya pikir mereka hanya akan mengambil tas saya. Begitu saya turun dari pesawat dan saya melihat bahwa pintunya telah tertutup, saat itulah aku mulai merasa sangat cemas," tutur Camryn.

Porter Airlines menawarkan layanan anak di bawah umur tanpa pendamping untuk pelancong berusia 8 hingga 17 tahun dengan mengenakan biaya USD100 (Rp1,5 juta).

Sementara Catherine mengaku tidak mengetahui adanya layanan tersebut dan meuding maskapai telah memperlakukan putrinya yang selayaknya orang dewasa yang mandiri.

Mereka menyediakan layanan dengan mengatakan bahwa kami tahu orang-orang ini berisiko dan mereka mengatakan jika Anda tidak (membayar) layanan tersebut, Anda akan diperlakukan seperti penumpang dewasa lainnya yang bepergian," keluh Catherine kepada CBC .

Topik Menarik