Caleg Terpilih PKB Ajukan Gugatan, Ngaku Dipecat Tanpa Surat Pemberitahuan 

Caleg Terpilih PKB Ajukan Gugatan, Ngaku Dipecat Tanpa Surat Pemberitahuan 

Terkini | inews | Kamis, 26 September 2024 - 06:36
share

JAKARTA, iNews.id - Kuasa Hukum dua calon anggota legislatif (Caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengungkap alasan kliennya mengajukan gugatan dugaan pelanggaran administrasi pemilu. Keduanya dipecat tanpa menerima surat pemberitahuan.

Adapun dua orang itu yakni Mohammad Irsyad Yusuf dari Dapil Jawa Timur II, dan Ghufron Sirodj dari Dapil Jawa Timur IV yang statusnya merupakan caleg terpilih 2024. Namun diganti dengan caleg lain karena dipecat dari keanggotaan partai.

"Pasca-ditetapkannya klien kami sebagai anggota calon terpilih DPR RI oleh KPU RI, dengan tiba-tiba Partai Kebangkitan Bangsa menerbitkan surat pemberhentian atas keanggotaan permohonan sebagai anggota PKB," kata Kuasa Hukum Mohammad Irsyad Yusuf dan Ghufron Sirodj saat membacakan laporan di persidangan, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, pemberhentian kedua caleg terpilih dari keanggotaan partai tersebut tidak berdasar. Terlebih, dua kliennya itu tidak terbukti melanggar aturan pemilu.

"Dan surat pemberhentian tersebut diterbitkan atas alasan yang tidak berdasarkan hukum, karena faktanya klien kami tidak melanggar apapun sesuai dengan aturan dalam AD-ART PKB, dan klien kami tetap melaksanakan kewajiban sebagai anggota PKB," katanya.

Selanjutnya: 2 Caleg PKB Tegaskan Tak Lakukan Pelanggaran

Keduanya dipastikan tidak melakukan pelanggaran seperti politik uang pelanggaran etik lainnya.

"Tidak terbukti melakukan tindak pidana pemilu berupa politik uang atau pemalsuan dokumen berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, serta terbukti melakukan pelanggaran larangan kampanye," katanya.

Bahkan, kuasa hukum menegaskan, hingga sidang pembacaan laporan dan jawaban terlapor digelar pada hari ini, baik Mohammad Irsyad Yusuf maupun Ghufron Sirodj, belum menerima surat pemberhentian tersebut.

"Bahkan klien kami juga belum menerima surat pemberhentian tersebut baik fisik maupun elektronik," katanya.

Topik Menarik