Tabungan Emas, Siasat Tepat Saat Membutuhkan Dana Darurat
Emas dikenal sebagai save heaven yang pesonanya terus berkilau sepanjang zaman. Logam mulia ini, saat ini dinilai sebagai pilihan tepat sebagai benteng ketidakpastian kondisi ekaonomi yang dialami masyarakat.
baca juga: Makin Diminati, Ini Harga Emas Pegadaian Sekarang
Selain harga yang terus naik setiap waktu, emas pun bisa dijual kapan saja. Menabung emas menjadi pilihan Ratih Indahsari. Karyawati perusahaan asuransi swasta ini sudah hampir satu dekade memilih tabungan emas untuk investasi masa depannya. “Sejak ada tabungan emas di Pegadaian, saya sudah buka, sekitar tahun 2017,” ujar Ratih kepada SINDOnews, Selasa (1/10/2024).
Selain dalam bentuk tabungan emas, Ratih juga membeli emas fisik. Alasannya, emas fisik bisa ia pindah tangankan ke keluarganya apabila membutuhkan dana darurat. “Bisa langsung dijual dan uangnya bisa langsung mereka pergunakan,” ucapnya.
Ia berkisah, dulu dirinya kesulitan untuk mendapatkan emas dalam bentuk fisik, karena gerai yang menjual emas terbatas. Namun saat ini, lanjut Ratih, membeli emas batangan kian mudah karena sudah banyak gerai-gerai resmi yang menjual emas langsung kepada masyarakat. “Saya memilih membeli di gerai Galeri 24 Pegadaian. Jumlah gerainya banyak dan berada di lokasi yang mudah dikunjungi,” paparnya.
Alasan lainnya, selisih harga beli dan harga pembelian kembali (buyback) oleh Pegadaian tak terlalu besar, sehingga menguntungkan bagi masyarakat. “Sekitar 2 saja spread-nya (selisihnya). Di Pegadaian lebih menguntungkan bagi saya,” katanya.
Saat ini Galeri 24 Pegadaian memiliki hampir 100 gerai di seluruh Indonesia. Ratih mengatakan, banyak kemudahan berinvestasi emas di Pegadaian, terlebih sejak adanya tabungan emas melalui aplikasi yang disediakan oleh Pegadaian.
baca juga: Saatnya Merdeka Finansial dengan Emas bersama Pegadaian
“Saya bisa beli kapan saja, dan jual kapan saja. Bisa melakukan transaksi dari mana saja, sangat mudah,” urainya. Bahkan, Ratih bisa membeli emas dengan harga mulai Rp10.000 saja. “Uang Rp10.000 di tabungan emas Pegadaian bisa untuk membeli emas loh,” katanya.
Gempa M4,7 Guncang Maluku Tenggara
Tak sekadar untuk melakukan jual beli emas, Super App Pegadaian Digital juga bisa digunakan untuk melakukan transaksi gadai, transfer, pembayaran listrik, BPJS, tagihan telepon, pembelian pulsa, hingga mengisi saldo e-wallet. “Bagi saya, Super App Pegadaian sangat menguntungkan. Jadi semisal kita menjual emas, dana langsung masuk di aplikasi, saat itu juga bisa digunakan untuk keperluan lain tanpa menunggu esok hari,” pungkasnya.
Sama seperti Ratih, Raffael Sutanto juga memilih memperbanyak tabungan emas. Namun, berbeda dengan Ratih, Raffael memilih untuk menabung dalam bentuk fisik. “Saya sering membeli di Galeri 24 Sarinah, Jakarta Pusat. Sejak masih muda memang saya gemar menabung emas fisik,” tuturnya.
Raffael mengaku saat ini memiliki simpanan sekitar 200 gram emas yang dikumpulkan selama lima tahun terakhir. “Dulu pernah punya 300 gram, karena ada keperluan saya jual. Agak menyesal sekarang karena harga emas terus naik,” katanya.
Senada dengan Ratih, Raffael memilih membeli emas di Pegadaian lantaran spread yang rendah, sehingga lebih menguntungkan dibandingkan membeli di tempat lain. “Sekarang banyak produsen emas yang menjual langsung ke end user atau masyarakat .Tapi saya pilih di Galeri 24 Pegadaian, buyback-nya tinggi, jadi untungnya lebih besar,” urainya.
baca juga: Peduli Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Paskibraka 2024
Salah satu karyawan di gerai Galeri 24 Pegadaian Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kepada SINDOnews mengungkapkan, selain bisa mendatangi kantor cabang Pegadaian atau Galeri 24, masyarakat kini bisa membuka tabungan emas di telepon pintar (smartphone). “Bisa datang ke pegadaian, bisa langsung di smartphone,” katanya.
Pegadaian, maupun Galeri 24, kerap memberikan promo di momen-momen tertentu, sehingga emas yang dibeli masyarakat semakin murah. “Untuk fisik, kadang ada semacam diskon sebesar 1,” ujarnya.
Investasi Masa Depan yang Menguntungkan
Banyak masyarakat yang masih beranggapan, menabung emas melalui platform digital rumit dan tidak aman. Namun, dengan adanya pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pegadaian memberikan jaminan keamanan investasi emas masyarakat.
“Dengan digitalisasi tentu sangat memudahkan masyarakat, Bisa membeli dan menjual kapan saja. Tabungan emas itu tepat sebagai solusi saat membutuhkan dana darurat,” tegas Perencana Keuangan Safir Senduk kepada SINDOnews.
Karyawan Galeri 24 Kebayoran Baru menunjukkan emas batangan pecahan 50 gram. Selain fisik, Pegadaian juga mengediakan investasi emas digital. Foto: Anton Chrisbiyanto/SINDOnewsSafir mengatakan, tabungan emas maupun emas dalam bentuk fisik memberikan jaminan keuntungan yang maksimal bagi masyarakat. Berbeda dengan perhiasan karena ada potongan biaya, dan kadar emas yang terkadang tidak murni 24 karat. “Jadi yang cocok untuk investasi masa depan ya emas fisik, atau tabungan emas. Tabungan emas di Pegadaian itu bisa dicetak dalam bentuk fisik,” katanya.
Safir pun berpendapat, emas fisik maupun tabungan emas menjadi instrumen investasi untuk mengantisipasi ketidakpastian kondisi ekonomi masyarakat. “Bisa untuk sekadar tabungan, bisa juga dijadikan instrumen investasi. Emas selalu menguntungkan, asalkan bukan perhiasan,” tegasnya.
Tampil Melempem di Laga Persebaya Surabaya vs Dewa United, Penampilan Francisco Rivera Jadi Sorotan
Pakar Marketing Yuswohady kepada SINDOnews mengungkapkan, inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan Pegadaian, berhasil menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan. “Tak hanya bagi Pegadaian, juga bagi masyarakat. Karena kini masyarakat semakin mudah mengakses layanan Pegadaian,” sebutnya.
Yuswohady mengatakan, selain memudahkan masyarakat untuk menabung emas, Super App Pegadaian Digital juga memudahkan masyarakat untuk mengakses pembiayaan melalui Gadai. “Semua ada di aplikasi, jadi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan tak perlu lagi jauh-jauh datang ke kantor Pegadaian, cukup melakukan gadai emas dari rumah atau dari mana saja,” paparnya.
Salah satu hal yang tak bisa disaingi oleh pihak lain, lanjut Yuswohady, adalah kemampuan appraisal yang cepat dan akurat. “Nilai suatu barang ditaksir secara cermat dan cepat oleh Pegadaian. Itu yang tidak bisa disaingi oleh lembaga manapun sampai saat ini,” katanya.
baca juga: Nabung Emas Praktis Dapat Diskon Fantastis Hanya di Pegadaian
Yuswohady pun meyakini ekosistem Pegadaian akan terus bertumbuh pesat. Terlebih di era digital, anak-anak muda sudah banyak yang memilih emas sebagai instrumen investasi. “Anak muda sekarang menginginkan kemudahan mengakses segala hal,” tukasnya.
Pegadaian sendiri terus melakukan inovasi untuk memudahkan masyarakat merecanakan masa depan dengan tabungan emas. Untuk tabungan emas misalnya, pencairan bisa dilakukan melaluibuybackdan cetak emas fisik. Kedua layanan tersebut bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Pegadaian juga menjamin semua layanan yang tersedia di Pegadaian terjamin keamanan dan legalitasnya. Hal ini dikarenakan Pegadaian sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penambahan maupun pencairan saldo Tabungan Emas dapat dilakukan dengan aman baik melalui Pegadaian Digital ataupun langsung dioutletPegadaian.
Masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi emas dengan mudah, pendaftaran rekening Tabungan Emas Pegadaian bisa diproses dengan mudah dan cepat. Jika tidak sempat berkunjung keoutletPegadaian, masyarakat bisa mengunduh aplikasi Pegadaian Digital terlebih dahulu dengan melakukan pembelian awal minimal Rp10.000.
Tidak banyak dokumen yang harus disiapkan untuk membuka Tabungan Emas atau mulai berinvestasi emas di Pegadaian. Syarat yang perlu dipenuhi untuk berinvestasi emas di Pegadaian hanyalah bukti identitas diri dan formulir pembukaan rekening Tabungan Emas. Membuka rekening Tabungan Emas bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja melalui aplikasi Pegadaian Digital yang bisa diakses secaraonline.
baca juga: Emas, Instrumen Investasi Aman Masa Depan Nyaman di Pegadaian
Tabungan Emas Pegadaian diluncurkan pada 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Sejak pertama kali dikenalkan, hingga akhir 2023 tercatat volume tabungan emas masyarakat sudah mencapai 21 ton emas dengan jumlah penabung mencapai 9,6 juta orang. Pegadaian semakin menunjukkan masa keemasannya setelah 123 tahun melayani masyarakat indonesia melalui berbagai produk dan program yang dijalankan.
Hingga Agustus 2024 Pegadaian tercatat memiliki aset sebesar Rp98,9 triliun. Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengatakan, pertumbuhan aset ini diharapkan dapat terus bertumbuh seiring dengan peningkatan kinerja Pegadaian di masa yang akan datang.
Pegadaian, lanjut dia, berkomitmen terus memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat, serta menghasilkan kinerja terbaik. Tidak hanya dalam industri pergadaian dan pembiayaan UMKM, bahkan kini Pegadaian mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas untuk terwujudnya visi perusahaan dan mendukung pemerintah mencapai Indonesia Emas 2025.
Damar mengungkapkan, melalui investasi Tabungan Emas, masyarakat dapat mencapai kebebasan finansial dalam jangka panjang maupun jangka pendek. "Harga emas terus menanjak, sehingga investasi emas dapat membantu pemenuhan dana dalam jangka pendek karena tingkat likuiditasnya yang tinggi," katanya.
baca juga: Tukar Sampah Jadi Cuan, Pegadaian Ajak Masyarakat Bantar Gebang Memilah Sampah Menabung Emas
Dari sisi kinerja, Damar menegaskan, Pegadaian akan terus melakukan optimalisasi aset dan service excellence guna meningkatkan kinerja positif perusahaan kedepan secara berkelanjutan. Termasuk penurunan NPL (Non Performing Loan) yang berhasil ditekan menjadi 0,93 per 31 Agustus 2024 dari angka 1,71 pada Agustus 2023 lalu, yang turut mendukung catatan kinerja positif perusahaan.
Inovasi bisnis yang dilakukan Pegadaian itu membuat pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong pembentukan bank emas. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pelayanan perdagangan emas akan terus dilakukan Pegadaian. "Harapannya nanti masyarakat kembali lagi menabung emas. Tapi bukan dalam bentuk emas fisik, bisa dalam bentuk digital," ujarnya.
Pemerintah meyakini kemampuan Pegadaian yang sudah berusia lebih dari satu abad dianggap telah berpengalaman dalam mengelola emas fisik, sehingga akan lebih mudah dalam mengelola ekosistem perdagangan maupun investasi emas masyarakat.