Alquran dan Sains Beberkan Penyebab Perbedaan Warna Kulit Manusia
ALQURAN dan sains membeberkan penyebab terjadinya perbedaan warna kulit umat manusia. Manusia diciptakan dengan berbagai latar belakang; baik itu dari suku, bahasa, budaya, jenis kelamin, hingga warna kulit.
Dari sekian perbedaan yang bisa dilihat, ternyata perbedaan warna kulit merupakan takdir yang telah dibuat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk umat manusia. Hal itu sebagaimana firman-Nya dalam Alquran:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lain bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui." (Quran Surat Ar-Rum Ayat 22)
Ayat tersebut dengan jelas memberikan informasi bahwa setiap umat manusia memiliki perbedaan fisik. Namun, perbedaan itu tidak serta-merta membuat umat manusia terpecah-belah.
Sebagaimana dipaparkan pada buku "Sains dalam Alquran (2013)", ilmu sains menjelaskan bahwa di dalam kulit manusia, tepatnya di bawah epidermis, terdapat sel-sel kulit bernama araknoid.
Sel tersebut menyerupai sarang laba-laba yang pada sisi-sisinya membentang selaput tipis. Jumlah sel ini memiliki 60.000 per inci kulit.
Meski demikian, dikatakan tidak ada perbedaan jumlah sel antara manusia berkulit putih dan hitam karena bersifat konstan. Perbedaannya terjadi pada ketebalan bahan pewarna yang disebut melanin.