Warga Sone Geruduk Dinas PMD TTU, Tuntut Transparansi Pengelolaan Desa
KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Puluhan warga Desa Sone, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten TTU setempat, Senin, 7 Oktober 2024.
Mereka datang dengan menggunakan tiga kendaraan pick up, untuk menyampaikan keluhan dan tuntutan terhadap Kepala Desa Sone, Vinsen Atolan, yang diduga tidak transparan dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Kedatangan massa diterima langsung oleh Kepala Dinas PMD TTU, Arkadius Atitus.
Dalam kesempatan tersebut, pihak dinas membuka ruang dialog agar masyarakat dapat menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi terkait dengan program pengadaan ternak sapi di Desa Sone, yang dianggap tidak sesuai prosedur dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Dalam dialog tersebut, warga mengungkapkan beberapa masalah yang mereka nilai tidak berjalan dengan baik, di antaranya:
-Pembagian Ternak Sapi yang Tidak Transparan: Warga menuding bahwa proses pengadaan dan pembagian sapi tidak melalui musyawarah dengan RT atau dusun, sehingga tidak ada keterlibatan masyarakat dalam keputusan tersebut.
-Prosedur Pembagian BLT Tidak Tepat Sasaran: Mereka juga menyoroti bantuan langsung tunai (BLT) yang dibagikan tidak sesuai dengan prosedur dan tidak tepat sasaran.
-Kinerja Kepala Desa yang Tidak Melibatkan Aparat Desa: Warga mengeluhkan bahwa Kepala Desa Sone jarang melibatkan perangkat desa dalam pengambilan keputusan penting, dan kinerja kepala desa tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
- Pemotongan Beras Rawan Pangan: Warga mengungkap adanya pemotongan Rp2.000 per keluarga yang dilakukan oleh kepala desa dan bendahara desa saat pembagian beras bantuan.
- Pemberhentian Ibu Kader Tanpa Prosedur: Mereka juga menyoroti bahwa pemberhentian ibu kader desa dilakukan tanpa prosedur yang jelas dan tidak melalui musyawarah.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas PMD TTU, Arkadius Atitus, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Camat Insana Tengah untuk turun langsung ke Desa Sone guna menyelesaikan masalah ini.
"Kami akan turun ke lapangan bersama camat untuk berdialog dengan masyarakat di Desa Sone pada Rabu, 9 Oktober 2024," ungkap Arkadius.
Arkadius juga menegaskan bahwa pihaknya akan memeriksa lebih lanjut mengenai program pengadaan ternak sapi yang menjadi pokok permasalahan.
"Kami akan memastikan bahwa bantuan ternak sapi yang bermasalah segera ditindaklanjuti, agar masyarakat Desa Sone dapat merasakan manfaat dari program ini secara merata," tambahnya.
Kasus ini mencerminkan ketidakpuasan warga terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kades Vinsen Atolan.
Warga berharap agar permasalahan ini segera diselesaikan, dan pengelolaan desa dapat berjalan lebih baik dan terbuka di masa mendatang.