Tuntut Kesejahteraan, Ratusan Guru Menangis di Depan Kantor Pemkab Bojonegoro
BOJONEGORO, iNews.id - Ratusan guru swasta dari sekolah PAUD, TK, serta sekolah tingkat dasar di Bojonegoro jawa-timur, menangis bersama sama.
Momen itu berlangsung ketika mereka mendengarkan orasi dan lagu himne guru saat melakukan aksi unjuk rasa, di depan gerbang pintu masuk kantor Pemkab Bojonegoro, selasa (8/9/24).
Dalam aksinya, ratusan guru di sekolah swasta, yang tergabung dalam Forum Guru Swasta Lulus Passing Grade 2023 ini, menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah setempat.
Guru saat menangis
Salah satunya meminta adanya revisi keputusan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dengan memperbolehkan ke ikut sertaan guru swasta lulus pasing grid 2023, mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjajian kerja atau PPPK, tahun anggaran 2024 tanpa tes dan mendapatkan prioritas.
“Para guru sudah lama mengabdi, bahkan ada yang sudah mengajar selama 38 tahun, tapi tidak bisa masuk PPPK,” jelas salah satu guru, Leli Setyo Rini saat orasi.
Peserta aksi, yang mayoritas kaum perempuan ini menuntut agar pemerintah bisa mengangkat profesi guru menjadi PPPK, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
“Jangan ada diskriminasi dan stigma negatif, membedakan guru swasta dan guru negeri," tambahnya.
Unjuk rasa guru
Setelah beberapa jam orasi, peserta aksi ahirnya ditemui oleh Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto. Pria asal Palembang ini berjanji akan memperjuangan apa yang disampaikan para guru.
"Penerimaan ASN dan PPPK ini merupakan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpan RB, tapi saya akan ke Jakarta untuk menyamaikan aspirasi ibu - ibu," jelasnya, dihadapan peserta aksi.
Adriyanto menegaskan, jika dia serius dalam mengawal tuntutan para guru, terutama terkait dengan penerimaan PPPK.
"Minggu depan saya ke jakarta, saya ke jakarta benar - benar memperjuangkan ibu-ibu semua," pungkasnya.