KPK Dorong Peran Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi
MAMUJU, iNewsMamuju.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, Selasa (8/10/2024).
Kegiatan ini diadakan dengan tema "Peran Perempuan dalam Membangun Nilai-nilai Integritas Melawan Korupsi" dan dihadiri oleh perwakilan forkopimda, Dharma Wanita, PKK, Fatayat NU, Yayasan Karampuang.
Ketua PW Nasyatul Aisyiyah Sulbar, Rhena J. Tapion, menyampaikan harapannya agar perempuan di Sulbar dapat mengambil peran penting dalam pemberantasan korupsi, terutama melalui pendidikan.
"Misalkan pada sektor pendidik bagaimana kita memberikan pelajaran atau edukasi kepada siswanya terkait bagaimana aktif dalam penggiat anti korupsi," kata Rhena.
Rhena juga menekankan bahwa perempuan seringkali menjadi tameng dalam praktik korupsi. Ia mendorong perempuan dan istri pejabat untuk menjadi penyelamat keluarga dan menjauhi tindakan yang mencederai integritas.
PN Sorong Kirim Perwakilan dalam Aksi Solidaritas Hakim, Dukungan Tuntutan Peningkatan Kesejahteraan
"Seharusnya kita sebagai perempuan dan istri menjadi penyelamat keluarga serta sebisa mungkin menghindari yang sifatnya berbau korupsi," ungkapnya.
Sedangkan, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, KPK RI Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi mengungkapkan seluruh wilayah di Indonesia disasar dalam memberikan edukasi termasuk di Sulbar.
"Dalam pemberantasan korupsi semua sektor sudah disasar, kali ini mengambil peran perempuan dalam memberantas korupsi karena ternyata kasus-kasus korupsi ini banyak melibatkan juga keluarga," bebernya.
Kasus korupsi juga banyak didorong dari kaum perempuan. Namun perempuan juga mempunyai peran penting membangun nilai integritas.
"Perempuan mempunyai kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anak-anaknya. Istri yang hidup mewah itu salah satu penyebab terjadinya korupsi. Jadi ini menjadi bagian pengingat bagi para istri pejabat di daerah," ujarnya.
"Situasi di Sulbar masih relatif aman, meskipun ada beberapa laporan masuk 20 kasus. Makanya besok kita akan bimtek bersama OKP, LSM dan lembaga masyarakat untuk menyampaikan tatacara melaporkan ke KPK," paparnya.
Sementara, mewakili Pj Gubernur Sulawesi Barat yang juga sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulbar Khaeruddin Anas menyampaikan langkah dalam mengantisipasi korupsi Pemprov Sulbar terus berkomitmen bersama KPK dalam membangun integritas anti korupsi.
"Ini salah satu hal yang membuat bahagia, karena kehadiran KPK di Sulbar untuk membangkitkan kembali semangat kita dalam anti korupsi," ucap Khaeruddin.
Selain itu, program kerja Pemprov sudah disusun bersama dan masyarakat bisa menilai kinerja seperti pengelolaan anggaran Pemprov.
"Kita sekarang mengacu pada transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran. Ini paling penting," pungkasnya.