Komitmen Jokowi Hadirkan Layanan Kesehatan Berkualitas, 267 Juta Peserta Rasakan Manfaat JKN-KIS
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan berkualitas pada 10 tahun pemerintahannya. Salah satunya menghadirkan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Berdasarkan data cakupan kepesertaan JKN hingga 31 Desember 2023, sebanyak 267.311.566 dari total 279.188.866 penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Artinya, sebanyak 95 persen penduduk telah merasakan manfaat dari program itu.
Salah satunya Rina Ery Maryanti. Warga kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta itu merasa sangat terbatu dengan hadirnya KIS.
"Saya dan keluarga terbantu sekali. Pengobatan mulai dari kakek saya waktu itu di rumah sakit juga sudah menggunakan BPJS. Ibu saya juga. Terus waktu saya hamil sampai melahirkan juga di rumah sakit menggunakan BPJS. Imunisasi lengkap untuk anak balita saya yang sekarang juga sudah menggunakan BPJS," ujar Rina saat menghadiri silaturahmi bersama Jokowi di Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta, 30 Januari 2024 lalu.
Rina mengaku puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Dia berharap program jaminan kesehatan ini bisa dilanjutkan.
"Saya mohon untuk Bapak Jokowi untuk melanjutkan semua programnya kemarin dilanjutkan lagi saja, karena itu sangat membantu masyarakat Indonesia mulai dari BPJS Kesehatan, PKH, juga jaminan pendidikan untuk anak-anak," tutur Rina.
Sementara itu, warga lainnya Suprihono merasakan manfaat besar KIS, khususnya untuk pengobatan cuci darah uang dijalani. Selama 14 tahun terakhir, dia terbantu dengan adanya program tersebut.
"Alhamdulillah, saya dari awal sebelum sakit saya sudah dibikinin KIS. Jadi saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang," ucapnya.
Warga lainnya, Sagitarini mengatakan layanan pengobatan secara gratis berkat program KIS sangat mudah diperoleh. Selain pernah menggunakannya untuk rawat inap saat sakit, dia juga memanfaatkan KIS untuk membiayai persalinan.
"Alhamdulillah, banyak sekali ya, dari sakit misalnya opname-opname gitu. Terus kemarin baru saja operasi caesar untuk melahirkan anak tercover BPJS, alhamdulilah untuk anak juga langsung tercover juga oleh BPJS," tutur Sagitarini.
Dia mengapresiasi program KIS. "Saya menyampaikan sangat terima kasih dan bangga karena rakyat kecil seperti saya benar-benar merasakan efek BPJS ini, keuntungan menggunakan BPJS ini," kata dia.
Kunci efektivitas Program JKN-KIS
Pada acara groundbreaking Gedung BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 1 Maret 2024, Jokowi menyoroti beberapa elemen kunci yang membuat BPJS Kesehatan lebih efektif dibandingkan sistem kesehatan di Amerika Serikat. Dia menekankan pentingnya puskesmas sebagai rujukan awal.
"Di sini, pasien ditahan di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit jika kondisinya berat," ungkap Jokowi.
Sejak diluncurkan pada 3 November 2014, KIS menjadi fokus utama bagi Jokowi dalam mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
"Kita harus bekerja keras memastikan distribusi KIS lebih merata agar semua warga dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas," kata dia.
Jokowi juga mengajak pemerintah daerah untuk bersinergi dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat, terutama dalam pelayanan kesehatan. Dia mengingatkan rumah sakit yang memungut biaya dari pemegang KIS.
Dia terus mengingatkan agar pelayanan kesehatan bagi pemegang KIS tidak dipersulit.
Bahkan selama pandemi Covid-19, layanan KIS tetap berjalan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Pemerintah melakukan berbagai inovasi dalam layanan kesehatan, termasuk memperluas akses digital agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan. Jokowi menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan.
Jokowi juga sering bersilaturahmi dengan penerima manfaat KIS untuk memastikan mereka terlindungi dalam program JKN. Dalam pertemuan di Blora, dia menekankan pentingnya keberadaan KIS bagi masyarakat. "KIS dan BPJS sangat bermanfaat bagi masyarakat," katanya, 23 Januari 2024.
Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi terus memastikan program KIS bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat. Dalam pidato di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024, dia mengungkapkan negara telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp361 triliun untuk KIS. Anggaran ini mencakup lebih dari 92 juta peserta setiap tahunnya.
"Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) selama sepuluh tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan nasional (JKN) per tahun, mulai usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Jokowi.