Tragedi Jombang Culture Carnival, Peserta Pingsan Kelelahan dan Kepanasan, Tim Kesehatan Bereaksi!

Tragedi Jombang Culture Carnival, Peserta Pingsan Kelelahan dan Kepanasan, Tim Kesehatan Bereaksi!

Terkini | surabaya.inews.id | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 18:10
share

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Insiden mewarnai acara Jombang Culture Carnival (JCC). Salah satu peserta karnaval tiba-tiba pingsan di Jl Gus Dur yang dilewatinya. Dia diduga kelelahan dan tidak kuat menahan cuaca yang terik.

Kejadian itu sempat mengagetkan para penonton di tepi. Bahkan dari penonton berteriak untuk segera melakukan pertolongan pertama pada korban. Tak lama kemudian, petugas medis datang memberikan pertolongan. Korban ditandu meninggalkan lokasi menuju posko kesehatan dengan mobil ambulans.

Jombang Culture Carnival (JCC) menjadi rangkaian Jombang Fest 2024 untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Jombang ke-114 sekaligus Hari Santri Nasional. Acara dimulai dari GOR Merdeka pukul 09.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 13.30 WIB di taman Kebonrojo, Jombang.

Sekitar 40 peserta masing-masing menampilkan karnaval dengan mengambil tema kesenian dan budaya asli Kabupaten Jombang. Pantauan iNews, Ada tampilan kesenian besutan asli Jombang hingga tampilan menggambarkan situs sendang made yang berada di Desa Made Kecamatan Kudu.

Ada pula peserta yang menampilkan bala pasukan kerajaan dan juga ogoh-ogoh. Peserta juga menyuguhkan mobil hias yang disesuaikan dengan masing-masing tema, sehingga penampilan para peserta menyedot perhatian warga. Meski dalam cuaca sangat panas namun warga tetap antusias menyaksikan atraksi dan penampilan para peserta.

Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, Wor Windari menyampaikan, Jombang Culture Carnival bukan sekedar pawai kendaraan, tapi ada marketing terkait potensi dan unggulan dari setiap Kecamatan.

"Setiap Kecamatan wajib buat promosi potensi di depan panggung selama 2-3 menit dalam bentuk cerita atau drama kolosal atau pidato penjelasan dengan bukti produk yang dimiliki Kecamatan terkait sebagai peserta," katanya kepada wartawan.

Perpaduan budaya Jombang dan budaya santri merupakan kearifan lokal yang menjadi kelebihan dari Kabupaten Jombang. Semua peserta berlomba-lomba menampilkan kreativitas dan inovasinya untuk mengenalkan potensi wisata dan ekonomi di Jombang.

"JCC ini untuk mendorong, mengembangkan mengenalkan Jombang, tidak hanya secara nasional tapi internasional. Menjadi daya tarik berbagai pihak, termasuk para investor dan asosiasi pengusaha melihat potensi Kabupaten Jombang," katanya.

Ia menambahkan bahwa Jombang Culture Carnival juga menjadi simbol keharmonisan. Meski disebut Kota Santri, namun di Jombang terdapat sejumlah perbedaan budaya dan agama.

"Simbol keharmonisan dari berbagai perbedaaan. Dimana mampu menyikapi keberagaman tanpa memicu konflik dan memperkuat persatuan dengan semangat nasionalisme," imbuhnya.

Topik Menarik